KKP-DPR RI bersinergi tingkatkan produksi budidaya air tawar di Subang
18 Mei 2023 22:39 WIB
Kunjungan kerja KKP dan DPR RI untuk memacu peningkatan produksi budi daya air tawar di Subang, Jawa Barat, Kamis (18/5/2023) . ANTARA/HO-Humas KKP
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama DPR RI bersinergi untuk memacu peningkatan produksi budi daya air tawar di Subang, Jawa Barat, agar mampu memperkuat ketahanan pangan nasional.
"Subang memiliki potensi sumberdaya perikanan dan kelautan yang begitu besar. Salah satunya potensi budi daya ikan air tawar seperti kolam air tenang dan kolam air deras cukup tinggi dengan permintaan pasar tentunya yang tinggi," ujar Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Tb Haeru Rahayu dalam keterangan resminya, Kamis.
Subsektor perikanan budi daya menjadi salah satu penopang ketahanan nasional, maka dari itu KKP telah menyalurkan bantuan seperti calon induk ikan unggul, benih ikan bermutu dan sarana prasarana untuk para kelompok pembudidaya ikan (pokdakan).
KKP, lanjut dia, juga memberikan pendampingan dan bimbingan teknis budi daya ikan dengan mendorong para pembudidaya menerapkan cara penanganan ikan yang baik (CPIB), cara budi daya ikan yang baik (CBIB), dan cara pembuatan pakan ikan yang baik (CPPIB).
Baca juga: Pemkab Purwakarta bangun pusat budi daya ikan air tawar terkemuka
Baca juga: Ahli perikanan sebut Maluku perlu budi daya ikan air tawar
Pria yang akrab disapa Tebe ini menyebut sektor perikanan untuk konsumsi saat ini permintaannya cenderung mengalami peningkatan, termasuk permintaan pasar dalam negeri dan luar negeri.
Untuk itu produksi sektor ini akan terus ditingkatkan, salah satunya melalui stimulan program bantuan untuk pokdakan di daerah agar produksi budidaya ikan air tawar dapat terus menggeliat.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedy Mulyadi saat kunjungan ke Kabupaten Subang mengatakan, Subang memiliki potensi yang besar dalam ketersediaan sumber air tawar, sehingga budi daya ikan air tawar sebagai sumber ekonomi masyarakat masih dapat dikembangkan.
"Oleh karenanya masyarakat harus memiliki partisipasi untuk menjaga lingkungan dengan baik, kemudian pemerintah harus membuat regulasi untuk menjaga keseimbangan alam di wilayah selatan Subang," ujarnya.
"Subang memiliki potensi sumberdaya perikanan dan kelautan yang begitu besar. Salah satunya potensi budi daya ikan air tawar seperti kolam air tenang dan kolam air deras cukup tinggi dengan permintaan pasar tentunya yang tinggi," ujar Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Tb Haeru Rahayu dalam keterangan resminya, Kamis.
Subsektor perikanan budi daya menjadi salah satu penopang ketahanan nasional, maka dari itu KKP telah menyalurkan bantuan seperti calon induk ikan unggul, benih ikan bermutu dan sarana prasarana untuk para kelompok pembudidaya ikan (pokdakan).
KKP, lanjut dia, juga memberikan pendampingan dan bimbingan teknis budi daya ikan dengan mendorong para pembudidaya menerapkan cara penanganan ikan yang baik (CPIB), cara budi daya ikan yang baik (CBIB), dan cara pembuatan pakan ikan yang baik (CPPIB).
Baca juga: Pemkab Purwakarta bangun pusat budi daya ikan air tawar terkemuka
Baca juga: Ahli perikanan sebut Maluku perlu budi daya ikan air tawar
Pria yang akrab disapa Tebe ini menyebut sektor perikanan untuk konsumsi saat ini permintaannya cenderung mengalami peningkatan, termasuk permintaan pasar dalam negeri dan luar negeri.
Untuk itu produksi sektor ini akan terus ditingkatkan, salah satunya melalui stimulan program bantuan untuk pokdakan di daerah agar produksi budidaya ikan air tawar dapat terus menggeliat.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedy Mulyadi saat kunjungan ke Kabupaten Subang mengatakan, Subang memiliki potensi yang besar dalam ketersediaan sumber air tawar, sehingga budi daya ikan air tawar sebagai sumber ekonomi masyarakat masih dapat dikembangkan.
"Oleh karenanya masyarakat harus memiliki partisipasi untuk menjaga lingkungan dengan baik, kemudian pemerintah harus membuat regulasi untuk menjaga keseimbangan alam di wilayah selatan Subang," ujarnya.
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023
Tags: