Megawati mengenang pada masa kecil ketika tinggal di Istana Bogor bersama sang ayah Presiden Pertama RI Soekarno.
"Nostalgia sedikit. Saya, kan, anak presiden, suka tidur di Istana. Liburan, keliling Kebun Raya," kata Megawati dalam keterangan resminya, Kamis.
Megawati menuturkan dari Kebun Raya itu sering kali bersama kakaknya bermain. Bahkan, beberapa kali mereka bermain ke tempat-tempat yang berhubungan dengan alam.
"Kalau ada truk sampah, selalu kami, kan, (main), saya taruh sepeda saya, saya ikut naik sama kakak saya ke truk sampah kecil yang sudah dibuang sampahnya. Mancing di Kali Ciliwung, lalu cari udang di sungai," ujarnya.
Keterkaitannya dengan alam itulah yang membuat Megawati mendirikan Yayasan Kebun Raya Indonesia.
"Saya minta banget, tolong, kalau kamu kerja, BRIDA dan BRIN di Kebun Raya untuk semangat dan disiplin. Ini untuk negara, bukan untuk diri sendiri," imbuh dia.
Baca juga: Kebun Raya Bogor koleksi 57 spesies kantong semar
Baca juga: Presiden ajak PM Malaysia keliling Kebun Raya Bogor
"Ulang tahun ke-206 untuk Kebun Raya Bogor, yang saya cintai dan selalu terpelihara. Orang asing selalu bilang, beautiful botanical garden. Padahal dulu baru lima hektare, sekarang ada 51 hektare," ucap Megawati.
Rumah Kaca Anggrek Soedjana yang berdiri di lahan sekitar 6.818 meter. Di dalamnya terdapat 500 koleksi bunga anggrek se-Indonesia.
Adapun, dari luasan sekitar 6.818 meter itu diperuntukkan untuk rumah kaca induk, laboratorium kultur jaringan, penghubung ruang anggrek, serta ruang koleksi dan pameran anggrek.
Nama Soedjana Kassan sendiri diambil dari sosok pecinta tanaman hias, khususnya anggrek. Soedjana merupakan orang Indonesia pertama yang menjabat sebagai Kepala Kebun Raya Bogor.
Penataan bangunan kawasan taman anggrek meliputi rumah kaca induk seluas 6.813 meter persegi dan laboratorium kultur jaringan 1.560 meter persegi.
Di rumah kaca induk anggrek, terdapat tempat kebutuhan eksplorasi, perawatan, dan isolasi.
"Laboratorium kultur jaringan dan griya anggrek sesuai dengan fungsi yang didiskusikan bersama BRIN," ungkap Zainal Fatah.
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Kebun Raya Bogor yang telah melakukan berbagai aktivitas konservasi tumbuhan dan lainnya.
Baca juga: Kebun raya punya beragam inovasi bernuansa edukasi
Baca juga: Menparekraf dukung konsep ekowisata Kebun Raya Bogor