Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melakukan misi penjualan ke Tiongkok dengan menyasar wilayah Shanghai dan Hangzhou agar dapat meningkatkan merek Wonderful Indonesia sehingga tetap menjadi puncak pikiran (top of mind) wisatawan mancanegara (wisman).

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu, mengatakan awal Mei ini terjadi perubahan target yang cukup signifikan pada kedatangan wisman ke Indonesia pada tahun 2023.

Semula target kunjungan wisman sebanyak 7,4 juta naik menjadi 8,5 juta kunjungan, sehingga target kunjungan wisman asal Tiongkok juga mengalami perubahan dari 255.200 menjadi 361.500 wisatawan.

“Dari misi penjualan ini kami menargetkan tidak hanya mampu meningkatkan jumlah wisatawan Tiongkok yang datang, tapi juga meningkatkan kualitas wisatawan, melalui peningkatan lama tinggal, mendorong lebih banyak destinasi wisata yang dieksplor, serta mendorong lebih banyak belanja,” kata Menparekraf.

Wisman asal Tiongkok sudah menjadi pasar utama pariwisata Indonesia sejak 2017. Sebelum pandemi COVID-19, lebih dari dua juta wisatawan Tiongkok berkunjung ke Indonesia dalam tiga tahun berturut-turut.

Baca juga: Kemenparekraf ajak diaspora aktif promosikan parekraf Indonesia

Baca juga: Menparekraf: Ekonomi digital berdampak positif bagi pelaku parekraf


Lama tinggal (length of stay) wisman Tiongkok di Indonesia berkisar antara delapan hingga sebelas hari dengan rata-rata pengeluaran per kedatangan mencapai 1.100 sampai 1.386 dolar AS.

Adapun misi penjualan di Shanghai berlangsung pada 16 Mei 2023, sementara, di Hangzhou diadakan pada 18 Mei 2023.

Di sisi lain, Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Ni Made Ayu Marthini menekankan, pentingnya konektivitas untuk mempercepat pemulihan pariwisata Indonesia dan menarik lebih banyak kunjungan wisatawan asal Tiongkok.

Hingga saat ini tercatat ada 13 penerbangan langsung dari 10 kota di Tiongkok (Beijing, Xiamen, Guangzhou, Fuzhou, Wuhan, Wenzhou, Shenzhen, Shanghai, Hangzhou dan Nanjing) ke Jakarta dan Bali yang mampu memfasilitasi lebih banyak kunjungan turis Tiongkok ke Indonesia.

“Wisatawan diharapkan tidak hanya berkunjung ke Bali, melainkan menambah daftar destinasi wisata lain seperti Labuan Bajo, Mandalika, atau Borobudur yang lokasinya berdekatan dengan Bali,” ujarnya.

Baca juga: Wamenparekraf: Event di daerah jadi magnet pariwisata

Baca juga: Kemenparekraf minta pemda fasilitasi promosi digital usaha parekraf