Islamabad (ANTARA) - Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Suki Kinari yang berada di Distrik Mansehra, Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan barat laut, mencapai proses capping pada bendungan pada Senin (15/5), menandai masuknya tahap konstruksi baru.

Keberhasilan proses capping bendungan beton di Sungai Kunhar tersebut akan membantu menggenjot kemajuan pembangunan PLTA Suki Kinari di bawah Koridor Ekonomi China-Pakistan (China-Pakistan Economic Corridor/CPEC).
Proses capping itu sebagai tonggak penting dari proyek PLTA berkapasitas 884 megawatt.


Chen Jiangbo, Deputi manajer proyek PLTA Suki Kinari dari China Gezhouba Group Company Ltd., yang berinvestasi dan melaksanakan proyek tersebut, mengaitkan pencapaian tersebut dengan upaya bersama yang dilakukan oleh pihak pembangun China dan Pakistan terlepas dari berbagai tantangan yang ada.

"Setelah berfungsi, proyek CPEC itu setiap tahun akan menghasilkan sekitar 3,21 miliar kilowatt-jam (kWh) listrik bersih, menggantikan 1,28 juta ton batu bara dan mengurangi 2,52 juta ton emisi karbon dioksida per tahun," imbuhnya.

Proyek PLTA tersebut mulai dibangun pada Januari 2017 dengan total investasi sekitar 1,96 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.810). PLTA ini akan secara signifikan mengoptimalkan struktur energi Pakistan, mendorong pembangunan ekonomi dan sosial negara itu, kata deputi manajer perusahaan China itu.
Setelah berfungsi, proyek CPEC itu setiap tahun akan menghasilkan sekitar 3,21 miliar kilowatt-jam (kWh) listrik bersih, menggantikan 1,28 juta ton batu bara dan mengurangi 2,52 juta ton emisi karbon dioksida per tahun, imbuhnya


Diluncurkan pada 2013, CPEC merupakan koridor yang menghubungkan pelabuhan Gwadar Pakistan dengan Kashgar di Daerah Otonom Uighur Xinjiang, China barat laut, yang menyoroti kerja sama energi, transportasi, dan industri.