Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) menyebutkan perolehan pendapatan asli daerahnya atau PAD pada triwulan satu tahun 2023 telah menembus Rp2 triliun.

"Provinsi Sulawesi Tengah kini angka pendapatan daerahnya di triwulan pertama capai Rp2 triliun," kata Kepala Badan Pendapatan Daerah Provinsi Sulteng Rifki Anata Mustaqim dalam keterangannya di Palu, Sulteng, Rabu.

Rifki telah melaporkan pencapaian PAD tersebut kepada Gubernur Sulteng Rusdy Mastura.

Rifki menguraikan pendapatan didominasi pajak daerah kendaraan bermotor dan balik nama kendaraan, pajak air permukaan, dan naiknya pertumbuhan ekonomi daerah.

PAD tersebut menjadi pencapaian prestasi bagi masyarakat termasuk jajaran pemerintah daerah dan ASN.

"Nilai PAD dua triliun rupiah adalah sejarah bagi Sulteng yang akan menjadi daerah maju dengan gerak cepat," katanya.

Pemprov Sulteng menargetkan PAD Sulteng dapat mencapai Rp4 triliun pada 2023 sehingga akan mendongkrak APBD dengan rencana strategisnya yaitu RPJMD Sulteng.

Selain itu, realisasi investasi asing pada triwulan pertama tahun 2023 mencapai Rp28,8 triliun, meninggalkan rekor DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.

Menurut Rifki, Pemprov Sulteng terus berupaya melakukan perbaikan tata kelola sektor unggulan yang meliputi pertambangan, perkebunan, kelautan, perikanan, dan pertanian.

Di sektor pertambangan, ujar dia, Sulteng memiliki potensi yang meliputi biji besi, minyak dan gas, nikel, emas, dan logam lainnya.

Hal tersebut, lanjutnya, lebih baik dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Indonesia yang hanya memiliki potensi pertambangan emas atau minyak dan gas saja.

Baca juga: Gerak cepat Pemprov Sulteng tertibkan tambang emas ilegal
Baca juga: Menko Perekonomian: Pertambangan Morowali proyek strategis nasional
Baca juga: Baja dan nikel dominasi ekspor Sulteng sepanjang Maret 2022