Malang (ANTARA) - Tim ATOM CHEM e-Car Universitas Brawijaya (UB) kembali meraih prestasi gemilang di ajang internasional, yakni Indonesia Chemical Reaction Car Competition (ICRCC) 2023.

Salah seorang anggota Tim ATOM Nawasena UB, Mayland Muhamad Irfan dalam keterangan tertulis diterima di Malang, Jawa Timur, Rabu, mengatakan kompetisi yang diselenggarakan pada Ahad (14/5), digelar oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS).

Tim ATOM Nawasena UB yang beranggotakan Muhamad Irfan, Putu Audley Divania Putri, Nabila Oktavia, Fajar Adianto Aribowo, Desty Octavianti, dan Mayland Faizal Al Chuzamy itu berhasil meraih juara kedua.

Di bawah bimbingan dosen Ir. Bambang Poerwadi, M.S. dan Supriyono, S.T., M.T, tim ATOM berhasil unggul dan menjadi finalis bersama 15 tim lainnya, setelah melewati serangkaian seleksi konsep prototipe mobil.

Baca juga: Ahli: Netizen berpengaruh besar dalam bermedia sosial dan berpendapat

Baca juga: UB targetkan 63 program studi terakreditasi internasional AQAS


“Seluruh tim diminta menunjukkan keunggulan prototipe masing-masing di hadapan para juri dan peserta,” kata Mayland Muhamad Irfan.

ICRCC adalah kompetisi internasional yang diadakan untuk mahasiswa sarjana dengan merancang dan membuat prototipe mobil yang digerakkan oleh reaksi kimia, yang akan membawa beban tertentu dengan aman dalam jarak tertentu dan berhenti.

“Kompetisi ini bertujuan untuk menunjukkan kemampuan peserta dalam mengontrol reaksi kimia,” katanya.

Sebelum tahap race dilakukan, terdapat tahap test run, yang mana setiap tim diberikan waktu untuk memperhitungkan seberapa banyak bahan kimia yang dibutuhkan agar mobil tersebut dapat melaju dan berhenti dengan sendirinya.

Pada race day, setiap tim diberikan kesempatan dua kali untuk melajukan mobilnya. Nilai yang diambil adalah nilai terbaik dari dua kali percobaan tersebut.

ATOM Nawasena UB mengusung konsep mobil kimia berbasis pressurized gas yang difilter menggunakan air regulator filter, lalu menggerakan piston yang dibantu oleh mechanical roller valve agar berjalan dengan mulus dalam menggerakkan mobil.

Power source digunakan untuk menghasilkan gas bertekanan berasal dari reaksi dekomposisi hidrogen peroksida dibantu dengan adanya katalis untuk mempercepat reaksi.

Dari konsep tersebut membawa tim ATOM berhasil menuntaskan challenge di urutan kedua dan berhasil menggaungkan kembali Jargon ATOM, ‘Act like a champion, be a champion’ di atas podium.

“Dengan kembalinya juara ke pangkuan, semoga di tahun berikutnya Tim Atom Chem e-Car akan terus mengukir prestasi dan menjadi yang terbaik,” kata mahasiswa angkatan 2021 ini mewakili tim.*

Baca juga: IFI buka peluang Universitas Brawijaya kerja sama dengan PT di Prancis

Baca juga: Rektor: Iklim riset jadi tantangan terbesar UB wujudkan kampus AI