Jakarta (ANTARA) - Maskapai penerbangan domestik anak perusahaan Pertamina, Pelita Air mendapatkan penghargaan dari NAVBLUE anak perusahaan Airbus yang bergerak di bidang navigasi.

Direktur Operasional Berjadwal Pelita Air Heru Susilo di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa penghargaan ini didapatkan sebagai bentuk komitmen Pelita Air untuk menerapkan keamanan dengan standar teknologi digital canggih dalam kegiatan operasionalnya.

"Ini akan memberikan dampak positif dalam proses yang akurat, optimal, dan efisien yang terintegrasi ke dalam sistem operasional kami yang lain, meningkatkan kesadaran situasional, mengurangi beban kerja, dan meminimalkan kesalahan manusia (human error)," katanya saat menerima penghargaan di kantor CBC, Cengkareng Jakarta.

Baca juga: Pelita Air buka rute penerbangan Palembang-Jakarta

Pelita Air merupakan maskapai pertama di Asia Pasifik yang menerapkan Operations Control Center (OCC) secara penuh melalui Electronic Flight Assistant (EFA) yang dimiliki NAVBLUE.

Penerapan teknologi yang dilakukan oleh Pelita Air membuatnya menjadi maskapai pertama di Indonesia yang lolos sertifikasi Electronic Flight Bag (EFB) level 2 dan Paket Penerbangan Digital.

EFB adalah sebuah perangkat digital yang memuat informasi untuk pilot dan memandu pekerjaan khususnya take off dan landing yang berhubungan dalam hal keselamatan.

Menurut Heru bermitra dengan NAVBLUE merupakan bentuk komitmen Pelita Air dalam meningkatkan keselamatan penumpang dan efisiensi operasional.

Sebagai bagian dari entitas anak usaha PT Pertamina (Persero) yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), komitmen Pelita Air untuk melebarkan sayap di rute domestik juga sebagai bentuk komitmen perusahaan dan sinergi untuk berkontribusi dalam mendukung pemerataan konektivitas di Indonesia.

Saat ini Pelita Air telah mengoperasikan lima pesawat Airbus dengan total tujuh rute di beberapa wilayah Indonesia.

Baca juga: Airbus dirikan pusat layanan siklus hidup pesawat di China barat daya

Sementara itu Chief Commercial Officer NAVBLUE Briac Kerihuel mengatakan bangga dapat mendukung Pelita Air dalam penerapan paperless, sejalan dengan komitmen mereka terhadap penerbangan berkelanjutan.

"Industri penerbangan semakin bergantung pada analitik data untuk meningkatkan operasi penerbangan. Saat maskapai penerbangan di seluruh dunia berupaya untuk menjadikan Operations Control Centre (OCC) yang benar-benar digital, Mission+ terbukti menjadi solusi untuk mereka yang ingin mencapainya," katanya melalui keterangan tertulis.