Menkeu dan Menkes teken surat pengantar proposal dana pandemi
17 Mei 2023 18:24 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani (ketiga dari kanan) dan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi (ketiga dari kiri) dalam acara Penandatanganan Proposal Indonesia untuk Pandemic Fund yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu (17/05/2023). ANTARA/Agatha Olivia Victoria.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi menandatangani surat pengantar proposal dana pandemi atau Pandemic Fund Indonesia sebagai wujud komitmen pemerintah dalam kesiapan penanganan pandemi selanjutnya.
Sri Mulyani menuturkan penandatanganan ini merupakan langkah nyata pemerintah untuk merealisasikan dana pandemi. Pembentukan dana ini merupakan salah satu hasil dari Presidensi G20 Indonesia pada tahun 2022.
"Sebagai negara dan kawasan, kita tidak boleh mengabaikan atau memperlakukan pandemi seolah hanya guncangan sesaat dan kita bisa melanjutkan hidup", ungkap Sri Mulyani dalam acara Penandatanganan Proposal Indonesia untuk Pandemic Fund yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan pandemi COVID-19 sebaiknya tidak dianggap sebagai satu kejadian besar semata, sehingga seluruh pihak harus bisa belajar dari peristiwa yang mengguncang seluruh negara tersebut.
Oleh karenanya, Indonesia sebagai tuan rumah Presidensi G20 2022 memberikan upaya besar serta pengaruh kepada para negara anggota untuk menyiapkan dana penanganan pandemi.
Sementara itu, Menkeu turut mengapresiasi peran kepemimpinan Menkes dalam membangun mekanisme sistem kesehatan yang kredibel dan dapat diandalkan setiap saatnya.
"Saya sangat ingin menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada pak Budi dan kepemimpinannya di sektor kesehatan serta tekadnya untuk memastikan bahwa Indonesia tidak hanya belajar dari pandemi ini tetapi kita juga akan meningkat dari apa yang telah kita alami", ujarnya.
Dirinya pun berpesan agar mekanisme dana pandemi dapat menjadi sarana untuk menunjukkan komitmen Indonesia kepada dunia bahwa pemerintah terus memperbaiki kualitas sistem kesehatan nasional, sekaligus menjalin semangat kerja sama dan kolaborasi di kancah regional dan global.
Sri Mulyani menuturkan penandatanganan ini merupakan langkah nyata pemerintah untuk merealisasikan dana pandemi. Pembentukan dana ini merupakan salah satu hasil dari Presidensi G20 Indonesia pada tahun 2022.
"Sebagai negara dan kawasan, kita tidak boleh mengabaikan atau memperlakukan pandemi seolah hanya guncangan sesaat dan kita bisa melanjutkan hidup", ungkap Sri Mulyani dalam acara Penandatanganan Proposal Indonesia untuk Pandemic Fund yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan pandemi COVID-19 sebaiknya tidak dianggap sebagai satu kejadian besar semata, sehingga seluruh pihak harus bisa belajar dari peristiwa yang mengguncang seluruh negara tersebut.
Oleh karenanya, Indonesia sebagai tuan rumah Presidensi G20 2022 memberikan upaya besar serta pengaruh kepada para negara anggota untuk menyiapkan dana penanganan pandemi.
Sementara itu, Menkeu turut mengapresiasi peran kepemimpinan Menkes dalam membangun mekanisme sistem kesehatan yang kredibel dan dapat diandalkan setiap saatnya.
"Saya sangat ingin menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada pak Budi dan kepemimpinannya di sektor kesehatan serta tekadnya untuk memastikan bahwa Indonesia tidak hanya belajar dari pandemi ini tetapi kita juga akan meningkat dari apa yang telah kita alami", ujarnya.
Dirinya pun berpesan agar mekanisme dana pandemi dapat menjadi sarana untuk menunjukkan komitmen Indonesia kepada dunia bahwa pemerintah terus memperbaiki kualitas sistem kesehatan nasional, sekaligus menjalin semangat kerja sama dan kolaborasi di kancah regional dan global.
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023
Tags: