Jakarta (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta jajarannya untuk mempersiapkan Jakarta menghadapi perubahan menjadi kota bisnis berskala global setelah tak lagi menyandang sebagai Ibu Kota Negara (IKN).
"Kita harus mempersiapkan semua ini, tatanan yang benar, pemikiran yang pas, untuk Jakarta tetap maju menjadi kota (bisnis) global dan tetap eksis, menjadi investasi yang cukup baik. Itu situasi dalam negeri di Jakarta," kata Heru
dalam diskusi bertajuk "Transisi Jakarta Menjadi Kota Bisnis Berskala Global" di Jakarta International Equestrian Park (JIEP), Jakarta Timur, Rabu.
Hari ini, Heru mengumpulkan seluruh jajarannya, yakni eselon I, eselon II, beserta para direktur utama Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

"Sengaja hari ini saya kumpulkan yang pertama adalah Jakarta akan dihadapkan pada posisi perhatian IKN. Itu tidak mudah, kita harus memposisikan diri dan perubahan ini sedang berlangsung," kata Heru.

Selain itu, saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sedang menggodok Rancangan Undang-Undang (RUU) Kekhususan Jakarta untuk menindaklanjuti pemindahan IKN ke Kalimantan Timur.

Baca juga: Bappeda DKI segera serahkan draf RUU Kekhususan Jakarta ke DPRD
Baca juga: Pemprov DKI terima usulan publik soal RUU Daerah Khusus
Menurut Heru, saat ini Jakarta akan dihadapkan dengan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang bisa saja terdapat beberapa perubahan ketika Jakarta tak lagi menjadi IKN.

Karena itu, Heru menginginkan Jakarta tetap eksis atau dikenal sebagai kota investasi setelah tidak menjadi IKN.

Menurut dia, banyak yang harus dipersiapkan. Contohnya mengambil keputusan tidak hanya di Jakarta. Mengambil keputusan harus bersama-sama dengan pemda (pemerintah daerah) lain yang berdekatan dengan DKI.

"Ada Bekasi, Bogor, Depok. Lalu contoh masalah kesehatan, masalah transportasi, masalah stunting," kata Heru.