Sanaa (ANTARA News) - Empat tersangka militan Al Qaida tewas dalam serangan udara yang ditujukan pada kendaraan mereka, Senin, kata Kementerian Pertahanan Yaman.

Pernyataan kementerian itu disampaikan setelah sebelumnya sumber-sumber suku menyebutkan bahwa dua orang tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS, lapor AFP.

"Empat teroris Al Qaida tewas dalam serangan udara hari ini," kata situs berita kementerian itu 26sep.net, dengan menambahkan bahwa serangan itu terjadi di jalan antara provinsi Maarib, sebuah pangkalan Al Qaida, dan Sanaa.

Sumber-sumber suku mengatakan sebelumnya Senin, dua pesawat tak berawak AS menyerang sebuah kendaraan yang menewaskan dua tersangka militan Al Qaida di sebuah jalan antara Maarib dan Al-Jawf, sebelah timurlaut Sanaa.

Serangan itu ditujukan ke sebuah kendaraan yang membawa lima anggota kelompok tersebut, kata sumber-sumber suku itu, dengan menambahkan bahwa tiga orang berhasil melarikan diri.

Mereka yang tewas diidentifikasi sebagai Qasem Naser Tuaiman dan Ali Saleh Tuaiman.

Kedua orang itu ditahan di sebuah penjara setahun lalu karena bergabung dengan Al Qaida namun setelah dibebaskan, mereka pergi ke provinsi Abyan, Yaman selatan, dimana mereka bergabung dengan kelompok militan garis keras yang memerangi militer.

Sedikitnya 27 orang tewas dalam serangan-serangan udara yang diduga dilakukan oleh pesawat tak berawak AS sejak 24 Desember.

Serangan-serangan pesawat tak berawak AS di Yaman meningkat hampir tiga kali pada 2012 dibanding tahun sebelumnya. Menurut organisasi New America Foundation yang berpusat di Washington, 53 serangan dilakukan pada 2012, sementara pada 2011 hanya 18 kali.

Militan Al Qaida memperkuat keberadaan mereka di wilayah selatan, dengan memanfaatkan melemahnya pemerintah pusat akibat pemberontakan anti-pemerintah yang meletus pada Januari 2011.

Ofensif pasukan Yaman yang diluncurkan pada Mei berhasil menghalau militan Al Qaida dari sejumlah kota dan desa di wilayah selatan dan timur yang selama lebih dari setahun mereka kuasai.

Sejak ofensif militer dimulai pada 12 Mei, ratusan orang yang mencakup anggota Al Qaida, prajurit, militan lokal pro-militer dan warga sipil tewas.

Ofensif itu didukung oleh pesawat tak berawak AS yang pada hari itu melancarkan dua serangan udara di Yaman timur yang menewaskan 11 terduga anggota Al Qaida.

Menurut laporan-laporan, pesawat-pesawat tak berawak AS melancarkan puluhan serangan udara di Yaman dalam beberapa bulan terakhir.

AS tidak pernah secara resmi mengakui penggunaan pesawat tak berawak terhadap Al Qaida di Yaman, yang dianggap sebagai cabang paling aktif dan mematikan dari jaringan teror global itu dan menjadi pusat perang melawan teror.

Negara-negara Barat, khususnya AS, semakin khawatir atas ancaman ekstrimisme di Yaman, termasuk kegiatan Al Qaida di Semenanjung Arab (AQAP).

AS ingin presiden baru Yaman, yang berkuasa setelah protes terhadap pendahulunya membuat militer negara itu terpecah menjadi kelompok-kelompok yang bertikai, menyatukan angkatan bersenjata dan menggunakan mereka untuk memerangi kelompok militan itu.

Militan melancarkan gelombang serangan sejak mantan Presiden Ali Abdullah Saleh pada Februari menyerahkan kekuasaan kepada wakilnya, Abd-Rabbu Mansour Hadi, yang telah berjanji menumpas Al Qaida. (M014)