BI terus bersinergi jaga ketahanan pangan dan kendalikan inflasi
17 Mei 2023 13:18 WIB
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti berbicara dalam acara Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Bali dan Nusa Tenggara (Balinusra) yang dipantau secara dalam jaringan di Jakarta, Rabu (17/5/2023). ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak
Jakarta (ANTARA) - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti mengatakan BI terus memperkuat sinergi dan koordinasi dengan seluruh pihak termasuk pemerintah pusat dan daerah untuk menjaga ketersediaan pangan demi mencapai ketahanan pangan sekaligus pengendalian inflasi.
"Terus perkuat sinergi dengan kementerian/lembaga yang ada di wilayah masing-masing dalam rangka untuk menjaga ketersediaan pangan dengan harga yang terjangkau," kata Destry dalam acara Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Bali dan Nusa Tenggara (Balinusra) yang dipantau secara dalam jaringan di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan semua perlu tetap waspada meskipun inflasi Indonesia saat ini tetap terkendali karena masih ada tantangan cuaca yakni gangguan El Nino yang diperkirakan terjadi pada paruh kedua 2023, sehingga menjaga ketersediaan dan ketahanan pangan harus menjadi perhatian dan upaya bersama.
Ke depan, Bank Indonesia menyakini inflasi inti tetap terkendali dalam kisaran tiga plus minus satu persen di sisa tahun 2023 dan indeks harga konsumen (IHK) dapat kembali ke dalam sasaran tiga plus minus satu persen lebih awal dari perkiraan sebelumnya.
"Mari bersama-sama kita menjaga inflasi karena inflasi ini bukan hanya fenomena moneter, inflasi ini riil dan dia ada di ekonomi riil juga, oleh karena itu penanganannya mari kita lakukan secara bersama-sama dan bersinergi," ujar Destry.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), IHK April 2023 tercatat 0,33 persen (month to month), sehingga secara tahunan menjadi 4,33 persen (year on year/yoy), turun dari level bulan sebelumnya yang sebesar 4,97 persen (yoy).
Perkembangan tersebut tidak terlepas dari respons kebijakan moneter BI yang pre-emptive dan forward looking serta sinergi erat pengendalian inflasi antara BI dan pemerintah pusat, pemerintah daerah dan mitra strategis lainnya dalam tim pengendalian inflasi pusat dan daerah melalui penguatan program GNPIP di berbagai daerah.
"Kami sampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terus berjuang bahu-membahu dalam mengendalikan inflasi nasional dan juga inflasi di Bali dan Nusa Tenggara ini," tuturnya.
Baca juga: Gubernur BI ungkap tiga tantangan untuk kendalikan inflasi pangan 2023
Baca juga: BI ingatkan pemda antisipasi anomali cuaca untuk jaga ketahanan pangan
Baca juga: BI: GNPIP jaga keterjangkauan harga pangan tekan inflasi
"Terus perkuat sinergi dengan kementerian/lembaga yang ada di wilayah masing-masing dalam rangka untuk menjaga ketersediaan pangan dengan harga yang terjangkau," kata Destry dalam acara Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Bali dan Nusa Tenggara (Balinusra) yang dipantau secara dalam jaringan di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan semua perlu tetap waspada meskipun inflasi Indonesia saat ini tetap terkendali karena masih ada tantangan cuaca yakni gangguan El Nino yang diperkirakan terjadi pada paruh kedua 2023, sehingga menjaga ketersediaan dan ketahanan pangan harus menjadi perhatian dan upaya bersama.
Ke depan, Bank Indonesia menyakini inflasi inti tetap terkendali dalam kisaran tiga plus minus satu persen di sisa tahun 2023 dan indeks harga konsumen (IHK) dapat kembali ke dalam sasaran tiga plus minus satu persen lebih awal dari perkiraan sebelumnya.
"Mari bersama-sama kita menjaga inflasi karena inflasi ini bukan hanya fenomena moneter, inflasi ini riil dan dia ada di ekonomi riil juga, oleh karena itu penanganannya mari kita lakukan secara bersama-sama dan bersinergi," ujar Destry.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), IHK April 2023 tercatat 0,33 persen (month to month), sehingga secara tahunan menjadi 4,33 persen (year on year/yoy), turun dari level bulan sebelumnya yang sebesar 4,97 persen (yoy).
Perkembangan tersebut tidak terlepas dari respons kebijakan moneter BI yang pre-emptive dan forward looking serta sinergi erat pengendalian inflasi antara BI dan pemerintah pusat, pemerintah daerah dan mitra strategis lainnya dalam tim pengendalian inflasi pusat dan daerah melalui penguatan program GNPIP di berbagai daerah.
"Kami sampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terus berjuang bahu-membahu dalam mengendalikan inflasi nasional dan juga inflasi di Bali dan Nusa Tenggara ini," tuturnya.
Baca juga: Gubernur BI ungkap tiga tantangan untuk kendalikan inflasi pangan 2023
Baca juga: BI ingatkan pemda antisipasi anomali cuaca untuk jaga ketahanan pangan
Baca juga: BI: GNPIP jaga keterjangkauan harga pangan tekan inflasi
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023
Tags: