Yogyakarta (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menyatakan musim hujan di Daerah Istimewa Yogyakarta pada pekan ini akan mencapai puncaknya, dan diprediksikan curah hujannya akan mencapai 150 milimeter lebih per dasarian.

"Pada pekan ini di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan terjadi puncak musim hujan," kata Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Tony Agus Wijaya di Yogyakarta, Senin.

Curah hujan yang terjadi pada pekan ini, menurut dia diperkirakan akan jauh lebih tinggi dibanding hari-hari sebelumnya yang hanya mencapai 50 milimeter per dasarian (10 hari).

Menurut Tony, tingginya curah hujan pada pekan ini karena sudah tidak banyak dipengaruhi oleh gangguan cuaca jangka pendek di sepanjang Pulau Jawa, namun merupakan siklus periodik normal musim hujan yang telah dimulai sejak Oktober 2012.

"Pekan-pekan ini sudah merupakan wujud siklus periodik wajar musim hujan tahunan, dan sudah sedikit sekali mendapat pengaruh gangguan cuaca jangka pendek, atau yang terjadi saat ini, yaitu daerah pertemuan angin," katanya.

Sebab, kata dia, daerah pertemuan angin tersebut sudah mulai bergeser ke selatan Pulau Jawa, sehingga dampak yang dihasilkan semakin kecil.

Namun demikian, lanjut dia, karena dipengaruhi sifat cuaca di daerah katulistiwa yang cenderung dinamis, maka intensitas hujan yang terjadi pun turun secara dinamis.

"Intensitas curah hujan yang dinamis artinya pagi hujan, siang panas, kemudian sore hujan lagi. Itu hal yang wajar terjadi di daerah yang dekat dengan katulistiwa," katanya.

(KR-LQH/M008)