"Sebagai persiapan Idul Adha kami berupaya sajikan hewan yang sehat. Ini sesuai dengan ketentuan kesehatan dan syariah untuk dijadikan hewan kurban, karena itu kami melakukan pengawasan di pasar hewan," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (Dispertan) Kabupaten Sragen, Eka Rini Mumpuni Titi Lestari di Sragen, Rabu.
Dia mengatakan sudah mengimbau pemilik hewan ternak dengan memberi pakan yang sehat dan cukup.
Dia mengatakan sudah mengimbau pemilik hewan ternak dengan memberi pakan yang sehat dan cukup.
Selain memperketat di pasar hewan, katanya pengawasan kesehatan hewan ternak sapi dan kambing juga ditingkatkan di lapangan. Upaya ini menyusul merebaknya kasus penyakit kuku dan mulut serta penyakit kulit berbenjol yang menyerang hewan ternak di sejumlah daerah di Indonesia termasuk di Sragen.
Memang menurut dia, saat ini di Sragen sudah nol kasus. Artinya upaya vaksinasi dan pengobatan berhasil dilakukan di daerah tersebut mengingat sebelumnya kasus di Sragen mencapai ribuan kasus.
"Sekarang sudah nol kasus, sejak sebelum Lebaran 2023. Persiapan Idul Adha termasuk pengawasan kasus ini, kami siagakan petugas di lapangan untuk terus memantau kesehatan hewan ternak," katanya.
Ia mengatakan sejauh ini peternak juga sudah proaktif melaporkan hewan ternak yang sakit sehingga pengobatan dapat langsung dilakukan.
Jelang Idul Adha, ia meminta kepada peternak untuk lebih intens menjaga kesehatan hewan ternaknya.
"Untuk semua peternak, terkait persiapan Idul Adha diharapkan bisa lebih intens lagi menjaga kesehatan hewan ternaknya, membersihkan kandang, dan memberikan pakan yang cukup dan tentunya sehat," katanya.
Hingga saat ini pihaknya juga terus aktif melakukan vaksinasi. Menurut dia, saat ini vaksinasi penyakit kulit berbenjol sudah menyasar 4.712 ekor sapi.
Baca juga: Pemkab: Sebagian sapi positif LSD di Sragen mulai sembuh
Baca juga: Jumlah sapi di Sragen yang terjangkit LSD terus bertambah