Padang (ANTARA News) - Pemerintah Selandia Baru berencana membantu Pemerintah Sumatera Barat dalam program pengembangan sapi perah, karena sudah ditetapkan sebagai satu daerah sentra dari empat provinsi yang ditetapkan di Indonesia.

"Kita akan memaparkan kebutuhan dan daya tampung terhadap sapi perah kepada pihak perwakilan dari pemerintah New Zealand yang diutus datang awal pekan ini ke Sumbar," kata Kepala Dinas Peternakan Sumbar, Edwardi seusai peresmian pemakaian gedung baru Kantor Disnak di Padang, Senin.

Ia menjelaskan, empat provinsi yang ditetapkan sebagai sentra pengembangan sapi perah dan akan mendapat bantuan dari pemerintah New Zealand, meliputi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Sumbar.

Khususnya Sumbar sebagai provinsi di luar Pulau Jawa, perwakilan dari negara tersebut, awak pekan ini akan mendengarkan paparan soal kebutuhan dan kelayakan serta dijadwalkan meninjau ke lapangan.

Jadi, setelah peninjauan lapangan nanti akan digelar workshop sehingga bantuan sekitar Rp47 miliar pada 2013 yang direncakan pemerintah New Zealand untuk empat provinsi itu dapat ditentukan berapa kuotanya setelah melihat kondisi obyektif tersebut.

Oleh karena itu, program bantuan luar negeri ini suatu peluang bagi petani dan peternak di Sumbar dalam pengembangan usaha sektor peternakan, sehingga tak terfokus pada pengembangan sapi potong saja.

Bahkan, lebih pentingnya program pengembangsan sapi perah sebagai langkah mendukung program pemerintah untuk swasembada susu yang ditargetkan pada 2020 mendatang.

Ia mengatakan, setelah dilakukan kajian kebutuhan untuk pengembangan sapi perah di Sumbar, setidaknya sekitar 10 ribu ekor dan rencana dioptimalkan mulai tahun ini.

Sedangkan selama ini, Sumbar memang sudah memulai mengembangkan sapi perah, tapi jumlah belum mencapai 1.000 ekor dan produksinya baru sekitar 2.000 liter/hari.

Namun, melihat pada prospeknya cukup menjanjikan dan sudah mulai dilakukan kelompok peternak, bahkan saat ini sudah terdapat 17 cafe yang memasarkan produk susu sapi murni terdapat pada sejumlah kabupaten/kota.

"Sumbar sudah dicanangkan untuk menjadi sentra pangan hewani untuk Indonesia di wilayah Sumatera Bagian Tengah. Maka ke depan perlu dioptimalkan pengembangan sapi perah," ujarnya.

Daerah yang prospek untuk menjadi sentra pengembangan sapi perah di Sumbar, di antaranya Padang Panjang, Tanah Datar, Payakumbuh, Solok, Kabupaten Solok, dan Padang serta beberapa wilayah lainnya.

Sumbar dalam pengembangan ternak sapi perah, menurut dia, berkaitan dengan Sumber Daya Manusia (SMD) baik peternak maupun calon peternak.

Selain itu, di bidang peralatan seperti alat pemerah dan mobil untuk transportasi dan sapi perah sendiri sehingga dalam menjalankan usaha sesuai harapan.

"Pengembangan sapi perah harus didukung dengan sumber daya manusia yang memadai, sehingga tak terabaikan waktu-waktunya serta aspek pemasaran," ujarnya.


(ANT)