Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah warga korban banjir di Penjaringan, Jakarta Utara, mengkhawatirkan tiadanya penanganan dari pemerintah begitu bencana banjir selesai.

"Biasanya abis banjir, udah nih ilang semua posko-posko ini," kata Sugandi, seorang warga yang rumahnya terendam banjir, kepada ANTARA News, Senin.

"Itu yang nggak pernah dipikirin sama pemerintah," tambahnya.

Dia memperkirakan akan ada masalah lain setelah banjir, diantaranya persoalan sampah karena meluapnya air selokan dan sungai telah membawa sampah masuk ke rumah warga.

Kekhawatiran serupa disampaikan Purwanto yang yakin kalau sampah tidak segera dibersihkan, maka penyakitlah yang kemudian akan timbul, terutama wabah demam berdarah.

Purwanto tampaknya berpengalaman dalam soal ini karena lima tahun lalu, rumah sakit di dekat rumahnya sampai dipenuhi korban nyamuk Aides Aigety itu.

"Selain itu kebutuhan air bersih, juga sangat penting karena setelah banjir surut belum tentu listrik langsung bisa dinyalakan," kata Purwanto.

Daerah Jl. Raya Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, sudah lima hari terendam banjir.

Saat ini air sudah mulai surut sekitar 30 cm dibandingkan kemarin, sementara pada beberapa titik ketinggian air masih mencapai pinggang orang dewasa atau 60 cm.

(lod)