Kemenparekraf imbau masyarakat jaga kebersihan Danau Sentani
16 Mei 2023 21:47 WIB
Masyarakat Kampung Yoboi menyuguhkan Tari Isosolo di atas perahu menyambut kedatangan Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Dwi Marhen Yono bersama rombongan di Kampung Yoboi Distrik Sentani Kabupaten Jayapura, Papua. (ANTARA/Agustina Estevani Janggo)
Kabupaten Jayapura (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI mengimbau masyarakat termasuk warga Kampung Yoboi Kecamatan Sentani Kabupaten Jayapura, Papua, agar menjaga kebersihan Danau Sentani.
Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf Dwi Marhen Yono kepada ANTARA di Sentani, Selasa, mengatakan Kampung Yoboi terletak di atas Danau Sentani atau panggung sehingga kebersihan penting untuk dijaga agar tetap indah dan asri.
“Kami mengimbau masyarakat memperhatikan kebersihan Danau Sentani agar tetap indah dan asri karena Yoboi merupakan desa wisata,” katanya.
Menurut Dwi Marhen, pihaknya mengajak masyarakat untuk peduli lingkungan dan tidak membuang sampah plastik ke danau agar tidak tercemar.
“Mari kita budayakan hidup bersih dan jaga Danau Sentani ini agar tetap bersih dan ketika ada pengunjung yang datang masyarakat harus bisa mengedukasi tentang cinta lingkungan,” ujarnya.
Baca juga: Kemenparekraf: Budaya lokal daya tarik pariwisata Sentani
Baca juga: Bupati Jayapura sebut Sandiaga Uno menteri pertama kunjungi Yoboi
Dia menjelaskan untuk pertama kalinya melihat suguhan tarian di atas perahu, pihaknya sangat tersanjung dengan budaya lokal Sentani khususnya Kampung Yoboi yang unik.
“Saya belum pernah selama hidup melihat orang menari di atas perahu, ini pertama kali dan ada di Sentani, budaya lokal ini harus tetap dipertahankan sebagai nilai jual pariwisata,” katanya lagi.
Dia menambahkan wisatawan akan datang ke Indonesia khususnya Yoboi bukan untuk melihat keindahan Danau Sentani lagi tetapi untuk menyaksikan budaya lokal dari daerah atau wilayah ini.
“Budaya lokal saat ini memiliki nilai jual yang tinggi di tingkat mancanegara karena jaman semakin berkembang dengan kemajuan teknologi maka sesuatu yang bernuansa budaya lokal akan lebih menarik untuk dinikmati,” ujarnya lagi.
Baca juga: Menteri Sandiaga Uno kunjungi Kampung Yoboi yang masuk daftar ADWI
Baca juga: Kopi pakai air kelapa, potensi menu unik kopi Jayapura
Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf Dwi Marhen Yono kepada ANTARA di Sentani, Selasa, mengatakan Kampung Yoboi terletak di atas Danau Sentani atau panggung sehingga kebersihan penting untuk dijaga agar tetap indah dan asri.
“Kami mengimbau masyarakat memperhatikan kebersihan Danau Sentani agar tetap indah dan asri karena Yoboi merupakan desa wisata,” katanya.
Menurut Dwi Marhen, pihaknya mengajak masyarakat untuk peduli lingkungan dan tidak membuang sampah plastik ke danau agar tidak tercemar.
“Mari kita budayakan hidup bersih dan jaga Danau Sentani ini agar tetap bersih dan ketika ada pengunjung yang datang masyarakat harus bisa mengedukasi tentang cinta lingkungan,” ujarnya.
Baca juga: Kemenparekraf: Budaya lokal daya tarik pariwisata Sentani
Baca juga: Bupati Jayapura sebut Sandiaga Uno menteri pertama kunjungi Yoboi
Dia menjelaskan untuk pertama kalinya melihat suguhan tarian di atas perahu, pihaknya sangat tersanjung dengan budaya lokal Sentani khususnya Kampung Yoboi yang unik.
“Saya belum pernah selama hidup melihat orang menari di atas perahu, ini pertama kali dan ada di Sentani, budaya lokal ini harus tetap dipertahankan sebagai nilai jual pariwisata,” katanya lagi.
Dia menambahkan wisatawan akan datang ke Indonesia khususnya Yoboi bukan untuk melihat keindahan Danau Sentani lagi tetapi untuk menyaksikan budaya lokal dari daerah atau wilayah ini.
“Budaya lokal saat ini memiliki nilai jual yang tinggi di tingkat mancanegara karena jaman semakin berkembang dengan kemajuan teknologi maka sesuatu yang bernuansa budaya lokal akan lebih menarik untuk dinikmati,” ujarnya lagi.
Baca juga: Menteri Sandiaga Uno kunjungi Kampung Yoboi yang masuk daftar ADWI
Baca juga: Kopi pakai air kelapa, potensi menu unik kopi Jayapura
Pewarta: Agustina Estevani Janggo
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023
Tags: