Pengungsi minta sekolah darurat
21 Januari 2013 16:35 WIB
Beberapa sekolah di wilayah ini memang tidak terkenda dampak banjir, namun banyak peserta didiknya terpaksa tidak bersekolah karena menjadi korban banjir (ANTARA/Adam Rizaulhaq)
Jakarta (ANTARA News) - Para pengungsi korban banjir di Gelanggang Olah Raga (GOR) Otista, Jatinegara meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyediakan sekolah darurat untuk anak-naka mereka.
Hujan deras yang mengguyur Jakarta beberapa hari lalu menyebabkan sekolah-sekolah di kelurahan Bidara Cina dan Kampung Pulo, Kampung Melayu, selain juga telah memaksa 795 orang mengungsi di GOR Otista.
"Harusnya ada inisiatif untuk menggelar sekolah darurat sehingga waktunya anak-anak tidak buat main," kata Jefri, warga Bidara Cina kepada ANTARA News, Senin.
Dia menyayangkan pihak sekolah tidak memberi penjelasan mengenai kapan proses belajar akan kembali berlangsung.
"Sekolahnya ngga usah bagus-bagus, sebuah tenda dan ada guruny," kata Jefri.
Wakil Camat Jatinegara Manson mengaku telah mendengar kelughan ini dan berjanji untuk mempertimbangkannya.
Beberapa sekolah di wilayah ini memang tidak terkenda dampak banjir, namun banyak peserta didiknya terpaksa tidak bersekolah karena menjadi korban banjir.
"Saya baru pulang sekolah tapi pulang kesini. Sekolahku ngga banjir tapi rumah yang kelelep," kata Lidia (9), yang duduk di bangku kelas 4 SD. (adm)
Hujan deras yang mengguyur Jakarta beberapa hari lalu menyebabkan sekolah-sekolah di kelurahan Bidara Cina dan Kampung Pulo, Kampung Melayu, selain juga telah memaksa 795 orang mengungsi di GOR Otista.
"Harusnya ada inisiatif untuk menggelar sekolah darurat sehingga waktunya anak-anak tidak buat main," kata Jefri, warga Bidara Cina kepada ANTARA News, Senin.
Dia menyayangkan pihak sekolah tidak memberi penjelasan mengenai kapan proses belajar akan kembali berlangsung.
"Sekolahnya ngga usah bagus-bagus, sebuah tenda dan ada guruny," kata Jefri.
Wakil Camat Jatinegara Manson mengaku telah mendengar kelughan ini dan berjanji untuk mempertimbangkannya.
Beberapa sekolah di wilayah ini memang tidak terkenda dampak banjir, namun banyak peserta didiknya terpaksa tidak bersekolah karena menjadi korban banjir.
"Saya baru pulang sekolah tapi pulang kesini. Sekolahku ngga banjir tapi rumah yang kelelep," kata Lidia (9), yang duduk di bangku kelas 4 SD. (adm)
Pewarta: Adam Rizallulhaq
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013
Tags: