Mentan RI dan Mentan Korsel tanda tangani MoU di bidang pertanian
16 Mei 2023 17:55 WIB
Menteri Pertanian Republik Indonesia Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Pertanian, Pangan, dan Desa Korea Selatan Chung Hwang-keun dalam konferensi pers di Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (16/5/2023). ANTARA/Aji Cakti
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia (RI) Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Pertanian Pangan dan Desa Korea Selatan (Korsel) Chung Hwang-keun menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman di bidang pertanian.
"Hari ini, Selasa, kami menandatangani MoU dan banyak aspek akan kami jangkau bersama, salah satunya kita berharap sesudah penandatanganan MOU ada gugus tugas dari Kementerian Pertanian Indonesia dan Korea Selatan untuk bisa menjabarkan apa-apa yang menjadi pembicaraan," ujar Syahrul Yasin Limpo dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.
Menurut Mentan, salah satu pembicaraan yang sangat intens adalah bagaimana memenuhi susu, industri susu, pembiayaan sapi dan sebagainya yang akan diinvestasikan oleh Korea Selatan di Indonesia.
Hal kedua yakni adanya komitmen yang masih harus dijabarkan lagi mengenai smart farming dan teknologi-teknologi pertanian, di antaranya adalah Menteri Pertanian Korea Selatan membuka kesempatan bagi petani-petani millenial Indonesia yang sudah dilatih oleh Kementerian Pertanian Indonesia dapat magang di Korea Selatan.
Mentan Syahrul Yasin Limpo berharap industri-industri pertanian Korea Selatan juga dapat membawa investasinya ke Indonesia, sehingga berbagai alat dan mesin Pertanian (alsintan) serta teknologi yang dibutuhkan bukan diimpor lagi, namun dibuat di Indonesia melalui kerja sama antara Indonesia dengan Korea Selatan.
Beberapa hal lainnya yang juga dibicarakan tentang bagaimana memperlancar perdagangan antara kedua belah pihak dengan coba saling melakukan asistensi, dan saling memberikan sertifikasi serta kepercayaan satu sama lain.
Baca juga: Mentan: Gugus Tugas bantu akselerasi Peremajaan Sawit Rakyat
Baca juga: Mentan: Virus dan bakteri penyebab flu babi afrika sedang bangkit lagi
"Saya kira itu beberapa hal yang Insya Allah akan kami tindak lanjuti, dan Kementerian Pertanian Korea Selatan juga mengundang kami untuk melihat langsung apa-apa yang mungkin bisa dicapai, dan perjanjian kerja atau teknisnya akan ditandatangani di Korea Selatan," kata Syahrul Yasin Limpo.
Dia mengatakan Korea Selatan adalah salah satu negara yang memiliki kemajuan dan menjadi salah satu negara dengan akselerasi ekonomi salah satu tertinggi di dunia.
Oleh karena itu penggunaan teknologi pertanian di Korea Selatan sangat masif dan hal ini membuat ekonomi negara tersebut begitu menunjang kesejahteraan.
Dalam kesempatan sama, Menteri Pertanian Pangan dan Desa Korea Selatan Chung Hwang-keun mengatakan di bawah kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo, Indonesia melakukan lompatan yang sangat signifikan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia, dan tentunya Indonesia memiliki banyak kelebihan seperti pertumbuhan yang sangat luar biasa sebagai negara kepulauan yang sangat besar dan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia.
"Hari ini, seperti disampaikan oleh Menteri Pertanian Indonesia, kedua negara sudah memperbarui MoU dan kami akan menindaklanjuti secara lebih baik ke depannya untuk membuahkan hasil, dan juga melanjutkan hubungan kedua negara dengan berdasarkan MoU yang kita tanda tangani serta perbarui pada hari ini," kata Chung Hwang-keun.
Baca juga: Mentan SYL ajak pengusaha tingkatkan ekspor pertanian
Baca juga: Mentan: Nilai KUR untuk petani milenial capai Rp6 triliun
"Hari ini, Selasa, kami menandatangani MoU dan banyak aspek akan kami jangkau bersama, salah satunya kita berharap sesudah penandatanganan MOU ada gugus tugas dari Kementerian Pertanian Indonesia dan Korea Selatan untuk bisa menjabarkan apa-apa yang menjadi pembicaraan," ujar Syahrul Yasin Limpo dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.
Menurut Mentan, salah satu pembicaraan yang sangat intens adalah bagaimana memenuhi susu, industri susu, pembiayaan sapi dan sebagainya yang akan diinvestasikan oleh Korea Selatan di Indonesia.
Hal kedua yakni adanya komitmen yang masih harus dijabarkan lagi mengenai smart farming dan teknologi-teknologi pertanian, di antaranya adalah Menteri Pertanian Korea Selatan membuka kesempatan bagi petani-petani millenial Indonesia yang sudah dilatih oleh Kementerian Pertanian Indonesia dapat magang di Korea Selatan.
Mentan Syahrul Yasin Limpo berharap industri-industri pertanian Korea Selatan juga dapat membawa investasinya ke Indonesia, sehingga berbagai alat dan mesin Pertanian (alsintan) serta teknologi yang dibutuhkan bukan diimpor lagi, namun dibuat di Indonesia melalui kerja sama antara Indonesia dengan Korea Selatan.
Beberapa hal lainnya yang juga dibicarakan tentang bagaimana memperlancar perdagangan antara kedua belah pihak dengan coba saling melakukan asistensi, dan saling memberikan sertifikasi serta kepercayaan satu sama lain.
Baca juga: Mentan: Gugus Tugas bantu akselerasi Peremajaan Sawit Rakyat
Baca juga: Mentan: Virus dan bakteri penyebab flu babi afrika sedang bangkit lagi
"Saya kira itu beberapa hal yang Insya Allah akan kami tindak lanjuti, dan Kementerian Pertanian Korea Selatan juga mengundang kami untuk melihat langsung apa-apa yang mungkin bisa dicapai, dan perjanjian kerja atau teknisnya akan ditandatangani di Korea Selatan," kata Syahrul Yasin Limpo.
Dia mengatakan Korea Selatan adalah salah satu negara yang memiliki kemajuan dan menjadi salah satu negara dengan akselerasi ekonomi salah satu tertinggi di dunia.
Oleh karena itu penggunaan teknologi pertanian di Korea Selatan sangat masif dan hal ini membuat ekonomi negara tersebut begitu menunjang kesejahteraan.
Dalam kesempatan sama, Menteri Pertanian Pangan dan Desa Korea Selatan Chung Hwang-keun mengatakan di bawah kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo, Indonesia melakukan lompatan yang sangat signifikan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia, dan tentunya Indonesia memiliki banyak kelebihan seperti pertumbuhan yang sangat luar biasa sebagai negara kepulauan yang sangat besar dan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia.
"Hari ini, seperti disampaikan oleh Menteri Pertanian Indonesia, kedua negara sudah memperbarui MoU dan kami akan menindaklanjuti secara lebih baik ke depannya untuk membuahkan hasil, dan juga melanjutkan hubungan kedua negara dengan berdasarkan MoU yang kita tanda tangani serta perbarui pada hari ini," kata Chung Hwang-keun.
Baca juga: Mentan SYL ajak pengusaha tingkatkan ekspor pertanian
Baca juga: Mentan: Nilai KUR untuk petani milenial capai Rp6 triliun
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023
Tags: