Jakarta (ANTARA) - Delegasi Republik Ghana, Afrika Barat, mempelajari sistem dan pengalaman Indonesia dalam menjalankan program imunisasi sekaligus penjajakan kerja sama di bidang kesehatan kedua belah negara.

"Terima kasih telah memilih Indonesia sebagai negara yang di kunjungi untuk study visit. Kami sangat senang dan menyambut baik kunjungan kerja dari negara sahabat, Ghana,” kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Rein Rondonuwu di Bandung, Selasa.

Delegasi Ghana terdiri dari Policy Planning Monitoring and Evaluation Division-PPME Ghana Health Service Sophia Kesewa Ampofo Kusi, Expanded Programme on Immunization Programme GHS William Opare, Regional Director Upper West GHS Damien Punguyire, Community Health Nurse Kumasi GHS Owusu Bright, Ghana Coalition of NGOs in Health Amissah-Nyarko Bright, Resource Mobilization Unit Ministry of Health Rita Baaba Tandoh-Apau, dan District Director of Health Service, Kumbungu District Northern Region Dr Seidu Barikisu Abubakari.

Kunjungan itu dalam rangka Program International Study Tour to Health Institutions of Excellence in Immunization yang bergulir sejak 15 Mei 2023.

Maxi mengatakan dipilihnya Indonesia sebagai salah satu negara tujuan study visit, karena dinilai sukses dalam melaksanakan program imunisasi nasional, terutama di tengah situasi pandemi global yang belum sepenuhnya hilang.

Indikasi keberhasilan terlihat dari cakupan vaksinasi COVID-19 yang mencapai 92 persen dari populasi dengan tingkat kekebalan masyarakat menyentuh angka 99 persen.

Baca juga: 3,17 juta penduduk Indonesia telah divaksinasi penguat kedua

Capaian tersebut melebihi target yang digariskan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menargetkan setiap negara untuk memvaksinasi setidaknya 70 persen dari populasi.

Pada saat yang sama, di tengah upaya penanganan pandemi COVID-19, sistem imunisasi Indonesia dinilai bangkit lebih kuat. Ini terlihat dari cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) pada tahun 2022 yang mencapai 4.119.629. Meningkat signifikan dibandingkan dua tahun sebelumnya.

“Tadi dibahas beberapa hal terkait strategi imunisasi nasional, mencakup produksi dan distribusi vaksin, penyimpanan, perencanaan, penyelenggaraan, dan promosi program,” katanya.

Selain itu Maxi menyebut pertemuan juga membahas potensi kerja sama kesehatan bilateral antara Indonesia dan Ghana untuk perbaikan sistem kesehatan kedua negara.

Republik Ghana diketahui telah memberlakukan National Vaccine Institute Bill pada tahun 2023 dan telah mendirikan Institut Vaksin Nasional pada 10 Mei 2023 untuk mengembangkan arah kebijakan dan implementasi produksi dan pembuatan vaksin di Ghana.

Sophia Kesewa Ampofo Kusi yang juga ketua delegasi berharap kunjungan kali ini dapat memberikan dampak yang baik bagi peningkatan sistem kesehatan kedua negara, utamanya dalam pelaksanaan program imunisasi di Ghana.

Dalam pertemuan delegasi Kemenkes Ghana juga bertemu dengan Direktur Investasi dan Penyaluran Dana-Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI).

Baca juga: Pekan Imunisasi jadi momen tingkatkan kesadaran pentingnya imunisasi
Baca juga: Kemenkes: SATU SEHAT perhatikan keperluan kesehatan anak