Jakarta (ANTARA) - DPR RI melakukan diplomasi parlemen dengan mengagendakan serangkaian kegiatan, baik bilateral, regional, maupun internasional, seperti ASEAN-AIPA Leaders’ Interface Meeting, Sidang Standing Committee on Economic and Sustainable Development, serta Sidang Ke-6 of AIPA Advisory Council on Dangerous Drugs (AIPACODD) dalam Masa Sidang V Tahun 2022-2023.

"Pada pertemuan ASEAN-AIPA Leaders’ Interface Meeting di Labuan Bajo pada tanggal 10 Mei 2023, parlemen Indonesia telah menyuarakan dan merekomendasikan berbagai isu antara lain perdamaian dan kemanusiaan, pertumbuhan ekonomi, pelestarian lingkungan termasuk juga perlindungan pekerja migran," ujar Ketua DPR RI Puan Maharani dalam Rapat Paripurna DPR RI Pembukaan Masa Persidangan V Tahun Sidang 2022-2023 di Gedung Nusantara II, di Jakarta, Selasa.

Ia menjelaskan bahwa Indonesia sebagai tuan rumah pelaksanaan Sidang AIPA Tahun 2023 membutuhkan dukungan dari berbagai pihak termasuk alat kelengkapan dewan (ADK) untuk menyukseskan sidang-sidang AIPA.

Baca juga: Puan beberkan fungsi pengawasan AKD DPR RI

Baca juga: Puan Maharani ungkap rakyat masih menaruh harapan kepada DPR RI


Sidang Standing Committee on Economic and Sustainable Development APA diselenggarakan di Manama, Bahrain pada16-17 Mei 2023. Sementara itu, Sidang ke-6 of AIPA Advisory Council on Dangerous Drugs (AIPACODD) di Bogor, Jawa Barat pada 29 Mei-1 Juni 2023.

Tidak hanya itu, kata Puan, keberhasilan DPR RI akan menjadi dorongan untuk meneruskan peran parlemen dalam diplomasi yang berupaya memperjuangkan kepentingan nasional Indonesia.

Adapun pertemuan bilateral akan dilakukan melalui kunjungan dari Wakil Menteri Luar Negeri Polandia serta beberapa parlemen dari Negara Sarawak, Rumania, Armenia, serta Kroasia.

Puan menilai melalui kegiatan diplomasi parlemen, DPR RI turut mengambil peran dalam membangun dunia yang lebih baik.

"Melalui tugas diplomasi ini, DPR RI ikut mengambil tanggung jawab untuk membangun dunia yang lebih baik serta membangun tatanan sosial, ekonomi, dan politik yang humanis dan berkeadilan sosial," tuturnya.