Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan Gugus Tugas Peremajaan Kelapa Sawit Pekebun dapat membantu akselerasi Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).

“Saya melihat ini sinyal positif dalam pencapaian program PSR," ujar Syahrul Yasin Limpo di Jakarta, Selasa..

Oleh karena itu, hari ini secara khusus dirinya mengajak semua pihak yang terlibat dalam program peremajaan sawit rakyat, khususnya pekebun sawit program PSR seluruh Indonesia menjadikan hari ini sebagai momentum perbaikan tata kelola perkebunan sawit rakyat secara berkelanjutan melalui program PSR sebagai wujud komitmen bersama meningkatkan produktivitas kebun rakyat yang pada akhirnya memberikan peningkatan kesejahteraan pekebun sawit

Mentan didampingi Direktur Jenderal Perkebunan Kementan bersama jajaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR/BPN), serta Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit, melepas Gugus Tugas Peremajaan Kelapa Sawit Pekebun di Jakarta, Selasa (16/5).

Baca juga: Program kemitraan PSR efektif meningkatkan produktivitas

Mentan berharap gugus tugas ini dapat mendorong akselerasi capaian program PSR, sekaligus membantu mengurai permasalahan dan kendala di daerah baik dalam pengusulan maupun dalam pelaksanaan program PSR.

"Sawit ini dihadapkan dengan berbagai tantangan, ini dapat mengancam masa depan sawit rakyat Indonesia jika tidak segera lakukan suatu langkah komprehensif. Sesuai arahan Presiden RI, perlu melakukan upaya perbaikan dari sektor hulu perkebunan kelapa sawit rakyat," katanya.

Oleh karena itu, dalam rangka mendorong hal tersebut, Kementerian Pertanian (Kementan) hadir berikan solusi tepat guna, melalui program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang setiap tahunnya ditargetkan seluas 180.000 hektar yang tersebar di 21 provinsi sentra kelapa sawit.

Mentan menambahkan, kolaborasi semua pihak menjadi kunci yang harus ditingkatkan, harus peduli terhadap sawit Indonesia agar dapat mencapai angka maksimal produktivitasnya, memperbaiki tata kelola bersama, mendorong kelembagaan pekebun agar lebih aktif dalam meningkatkan produksi, nilai tambah dan daya saing kelapa sawit Indonesia atau CPO untuk didapatkan devisanya.

Mentan memberikan apresiasi kepada Direktur Jenderal Perkebunan Andi Nur Alam Syah atas ide dan gagasan dalam mengakselerasi program PSR melalui pembentukan Tim Gugus Tugas Peremajaan Kelapa Sawit Pekebun.

Dalam kesempatan sama, Direktur Jenderal Perkebunan Andi Nur Alam Syah mengatakan bahwa Gugus Tugas merupakan wujud implementasi secara konkret untuk mencapai target program PSR dengan memberikan masukan dalam merumuskan komitmen dari para pihak yang terlibat program PSR.

Sosialisasi, koordinasi, pembinaan, monitoring dan evaluasi dengan para pelaku PSR merupakan agenda penting yang menjadi tugas dari tim Gugus Tugas.

Andi Nur menjelaskan, dengan melibatkan kurang lebih 30 persen pegawai Direktorat Jenderal Perkebunan, Gugus Tugas difokuskan pada tahap awal di delapan provinsi sentra peremajaan yakni Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tenggara.

“Gugus Tugas diharapkan dapat memberikan sumbangsih dan bahu membahu membantu pelaksanaan program PSR agar lebih efisien dan efektif, serta dapat bekerja sesuai dengan perannya masing-masing secara aktif. Sebagai upaya mendukung tim Gugus Tugas, Direktorat Jenderal Perkebunan juga berkolaborasi dan bersinergi dengan Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) yang berada di delapan provinsi sentra peremajaan kelapa sawit untuk turut ambil bagian dalam pelaksanaan PSR,” ujar Andi Nur.

Baca juga: Program PSR Sumsel berdampak positif bagi petani