Painan (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat menyiapkan penanaman 5.000 pohon pantai, guna mengurangi resiko gelombang pantai, abrasi dan ancaman tsunami.

Kepala Dinas Kehutanan dan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Pesisir Selatan, Maswar Dedi didampingi Kabid Rehabilitasi dan Produksi, Yulinazra di Painan, Minggu mengatakan, kegiatan itu bertujuan abrasi dan ancaman tsunami.

"Ada dua alternatif yang mengerjakan kegiatan tersebut nantinya sesuai petunjuk teknis dari Kementerian Kehutanan RI, diantaranya kelompok tani dan pihak ke tiga yaitu kontraktor (rekanan)," katanya.

Kegiatan tersebut akan diprioritaskan pada daerah pantai yang memiliki ancaman tinggi dari bencana yang datang dari laut. Daerah prioritas itu yakni pantai Api-Api Kecamatan Bayang dan Pantai Pasir Putih Kambang, Kecamatan Lengayang.

Selain kritis, dua lokasi tersebut merupakan daerah paling rawan akan bencana alam seperti abrasi pantai, gelombang pasang dan tsunami. Ke dua daerah itu berhadapan langsung dengan Lautan Indonesia sehingga seringkali menjadi sasaran bencana dari laut.

Dari 234 kilometer panjang pantai kabupaten itu, pemerintah kabupaten (Pemkab) melalui Dinas Kehutanan dan ESDM setempat akan menanam pohon Cemara laut dan ketaping di lokasi itu sebanyak lima ribu batang atau seluas 5 ribu hektar, dengan rincian, masing-masing lokasi akan disesuaikan dengan luas daerah atau kebutuhan.

Kata ia, kini jumlah luasan hutan sebagai penyangga berbagai ancaman bencana yang datang dari laut itu sangat minim dan perlu perhatian semua pihak untuk direhabilitasi (perbaikan) sehingga dapat meminimalisir resiko dari ancaman bencana tersebut.

"Hutan penyangga pantai di kabupaten ini sangat minim, maka itu perlu perhatian khusus untuk dilakukan rehabilitasi dan penghijauan sehingga dapat memperkecil resiko bencana dari laut," kata ia.

Menurut ia, dua jenis pohon itu sangat cocok ditanam untuk penghijauan pantai di kabupaten itu, karena, jika tumbuh dan besar, pohon-pohon itu akan dapat menjadi pohon pelindung dari terik matahari bagi pengunjung yang ingin menikmati keindahan pantai itu.

Selain itu keberadaan pohon-pohon tersebut juga tidak mengganggu masyarakat yang mayoritas bermata pencaharian sebagai nelayan dalam melakukan aktifitasnya.

Ia mengimbau, seluruh elemen masyarakat agar turut serta melakukan gerakan penghijauan pantai itu dan dapat menjaga pohon yang telah ada sehingga tetap lestari karena manfaat hutan tersebut sangat besar bagi kehidupan masyarakat itu sendiri.

(KR-AGP/M019)