Los Angeles (ANTARA) - Amerika Serikat (AS) memulai uji klinis vaksin influenza universal eksperimental yang dikembangkan oleh tim peneliti di Institut Kesehatan Nasional (National Institutes of Health/NIH) AS, demikian diumumkan NIH pada Senin (15/5).
Pengujian itu mulai merekrut para sukarelawan di Universitas Duke di Durham, Carolina Utara.
Uji klinis Tahap 1 itu akan menguji keamanan vaksin eksperimental tersebut, yang dikenal sebagai H1ssF-3928 mRNA-LNP, dan kemampuannya dalam merangsang respons imun, menurut NIH.
Uji klinis tersebut akan melibatkan hingga 50 sukarelawan sehat berusia 18 hingga 49 tahun. Tiga kelompok peserta studi, dengan tiap kelompok terdiri dari 10 partisipan, akan disuntik dosis vaksin eksperimental itu masing-masing sebanyak 10, 25, dan 50 mikrogram.
Setelah evaluasi data untuk menentukan dosis optimal, 10 partisipan tambahan akan direkrut untuk menerima dosis optimal vaksin tersebut.
Studi itu juga akan melibatkan sekelompok partisipan yang akan menerima vaksin influenza musiman kuadrivalen saat ini.
Menurut NIH, hal ini akan memungkinkan tim peneliti tersebut membandingkan secara langsung antara imunogenisitas dan keamanan kandidat vaksin itu dengan vaksin flu musiman yang ada saat ini.
AS mulai uji klinis vaksin influenza universal berbasis mRNA
16 Mei 2023 11:21 WIB
Uji klinis Tahap 1 itu akan menguji keamanan vaksin eksperimental tersebut, yang dikenal sebagai H1ssF-3928 mRNA-LNP, dan kemampuannya dalam merangsang respons imun, menurut NIH. ANTARA/Xinhua.
Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023
Tags: