Aljier (ANTARA News) - Aljazair tidak mengurangi volume ekspor gasnya setelah terjadinya krisis penyanderaan di sebuah kompleks pabrik gas In Amenas, kata Menteri Energi Youcef Yousfi.
"Mitra kami tidak menderita kerugian dari situasi itu. Kami tidak memotong ekspor gas kami, kami akan menggantikan kurangnya produksi dengan produksi dari fasilitas yang lain," kata Youcef Yousfi yang dikutip oleh kantor berita APS.
Dia menambahkan bahwa produksi gas di In Amenas hanya sebagian kecil dari produksi nasional Aljazair.
Pasukan Aljazair menyerbu fasilitas itu pada Sabtu untuk mengakhiri inisiden penyanderaan yang berlangsung selama tiga hari yang mengakibatkan 23 orang asing dan warga negara Aljazair tewas, tujuh di antaranya dieksekusi oleh penculik dalam operasi militer terakhir.
Yousfi mengatakan kerusakan fasilitas itu tidak besar karena telah dilakukan tindakan pada peralatan. "Tidak ada ledakan," jelasnya.
Sebuah kebakaran yang disebabkan oleh para penculik dapat dikendalikan berkat teknisi Aljazair yang dibantu oleh petugas keamanan dan para tentara, tambahnya.
AFP melaporkan, fasilitas yang dibuka pada tahun 2006 itu akan beroperasi penuh lagi setelah operasi pembersihan tambang selesai.
In Amenas adalah proyek gas patungan yang dijalankan oleh perusahaan minyak negara Aljazair dan perusahaan gas Sonatrach, Norwegia Statoil dan BP. Pada waktu itu perusahaan tersebut disebutkan memiliki tenaga kerja sebanyak 500-700 orang, kata BP.
(G003/A011)
Ekspor gas Aljazair tetap stabil pasca-insiden penyanderaan
20 Januari 2013 18:47 WIB
Ilustrasi (www.wikipedia.org)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013
Tags: