Pada pertandingan final melawan petenis Thailand Lanlana Tararudee tersebut, Priska berhasil keluar sebagai pemenang dengan skor 6-7 (1-7), 7-6 (7-4), dan 7-5. Namun pertarungan sebenarnya benar-benar berat bagi petenis 19 tahun itu, karena ia sempat tertinggal jauh dari sang lawan, namun kemudian berhasil mengejar dan menjadi pemenang.
"Mungkin kalau kunci untuk itu ya aku fight terus ya sampai akhir, sebelum match itu kelar aku benar-benar berjuang mati-matian dan gak menyerah gitu ya. Karena memang ketinggalannya itu bisa dibilang jauh banget sih kemarin, mungkin terjauh yang pernah aku main dalam satu match, dan akhirnya aku bisa menang," kata Priska saat ditemui setelah upacara penyambutan atlet SEA Games di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin malam.
Baca juga: Mental baja antarkan Priska raih emas tunggal putri tenis SEA Games
"Ya panas itu benar-benar bikin challenge lebih ya. Badan lebih cepat capek, lebih cepat pegal, lebih cepat dehidrasi, dan ya itu semua terjadi kemarin. Apalagi aku main empat jam di partai final. Itu challenge yang beda juga di tempat lain, kemarin itu di Phnom Penh panas banget," ucap gadis yang pernah menjuarai Australian Open Junior nomor ganda putri itu.
Selain memenangi medali emas dari nomor tunggal putri, Priska pun turut berkontribusi dalam tim yang memenangi medali emas beregu putri. Ia pun bangga dengan pencapaiannya tersebut.
Baca juga: Petenis Priska dehidrasi usai berjuang lebih dari 4 jam demi emas
Baca juga: PELTI nilai prestasi tenis di SEA Games jadi pencapaian luar biasa
"Setelah ini aku istirahat dulu, karena memang kemarin capek banget ya dalam dua minggu non stop aku main single setiap hari. Jadi aku bakal istirahat mungkin sekitar dua minggu, setelah itu akan tanding lagi," ujar petenis yang saat ini berada di peringkat 273 WTA untuk tunggal putri tersebut.