Sumedang (ANTARA) — Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Dr. Drs. Karjono Atmoharsono, S.H., M. Hum menyatakan, Kirab Panji dan Kirab Mahkota Kemaharajaan Sunda merupakan dari menggali mutiara nilai Pancasila.


“Karena telah melestarikan budaya bangsa, kearifal lokal di masa sejarah Kerajaan Sunda,” ujarnya saat menghadiri Kirab Panji dan Kirab Mahkota Kemaharajaan Sunda di Sumedang, Jawa Barat, Minggu.




Kegiatan ini menggambarkan refleksi bagaimana dahulu Panji dibawa oleh Prabu Aji Putih dari Darmaraja. Mahkota diserahkan Prabu Siliwangi melalui hulu balangnya kepada Pangeran Geusan Ulun.




Lebih jauh, dirinya mengajak, segenap masyarakat untuk menjadikan Pancasila layaknya sebagai bintang penerang.




“Sehingga, kita akan mampu melalui berbagai tantangan dan ujian di tengah cita-cita mewujudkan kemajuan dan kemandirian bangsa Indonesia sebagai bangsa majemuk,” tuturnya.




Dalam kesempatan yang sama Raja Keraton Sumedang Larang Paduka Sri Radya H.R.I. Lukman Soemadisoeria mendorong Pemerintah Sumedang dan Keraton Sumedang Larang untuk bekerjasama dalam Pembinaan Ideologi Pancasila.




Ia bahkan memberikan tujuh mandat atau titah melalui Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) di antaranya untuk mengembalikan kesejatian Pancasila, menyerap aspirasi para kesultanan dan raja, serta menyoroti situasi banga Indonesia.




Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengaku kegiatan dalam rangka memperinhati hari jadi Kabupaten Sumedang ke-445 tersebut berbeda dengan sebelumnya, kirab ini dimulai dari Kabupaten Ciamis, Bogor dan berakhir di Kabupaten Sumedang.




"Hal ini berdasarkan peristiwa sejarah mahkota sebagai simbol Kerajaan Sunda Pajajaran kepada Kerajaan Sumedang Larang", ucapnya.




Selain mengucapakan syukur dan terimakasih, dirinya mengajak kepada seluruh stakeholders untuk berkolaborasi, gotong royong dalam membangun Bangsa dan Negara terutama untuk Kabupaten Sumedang.




"Saya mengajak kepada seluruh ASN dan pemerintah pusat untuk berkolaborasi bergotong royong untuk kemajuan Sumedang", ujarnya.




Dirinya juga menekankan warga Sumedang di manapun berada untuk menjadi solusi dalam pembangunan Kabupaten Sumedang umumnya Bangsa dan Negara Indonesia.




"Makna filosofi Sumedang ini adalah, orang Sumedang di manapun berada harus jadi solusi", tegasnya.




Ia berharap Kirab Panji dan Mahkota Binokasih ini bisa menggugah semua masyarakat Sumedang, untuk meneruskan perjuangan para leluhur Sumedang.