Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah warga Kampung Baturaja, Kecamatan Kebon Melati, Tanah Abang, Sabtu malam mendatangi gedung Plaza UOB Thamrin, Jakarta, menuntut pertanggungjawaban pihak pengelola gedung yang membuang air banjir ke kampung mereka.

"Baru kali ini kampung kami kemasukan air sampai 50 centimeter, ini karena pihak Gedung UOB membuang air banjir ke kampung kami," kata salah seorang warga, Audi Muhammad Salim, di halaman Gedung UOB Jakarta, Sabtu malam.

Menurut keterangan warga, ada tiga rukun warga (RW), yaitu RW 1, RW 3 dan RW 7, yang terkena dampak pembuangan air banjir dari basement Gedung UOB sejak Kamis (17/1).

Warga menuntut pihak Gedung Plaza UOB bertanggungjawab, setidaknya mendirikan posko bantuan.

Pihak perwakilan warga sudah mendatangi Gedung UOB, Jumat (18/1), untuk meminta bantuan dan pertanggungjawaban. Namun upaya mereka tidak membuahkan hasil.

"Kami hanya meminta bantuan, setidaknya nasi bungkus atau air bersih untuk warga, sebagai bentuk pertanggungjawaban," kata Audi.

Akibat pembuangan air banjir tersebut, aliran listrik ke pemukiman warga dipadamkan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN).

"Kami sudah menunggu lama dan lampu mati, sementara yang lain udah nyala. Kami sudah menghubungi PLN, katanya menunggu UOB kering," keluhnya.

Hingga pukul 21.45 WIB, sejumlah warga masih berada di halaman Gedung Plaza UOB untuk menunggu pihak perwakilan gedung.

Sementara itu, puluhan petugas kepolisian masih berjaga di kawasan gedung, ditambah dengan penjagaan ketat sejunlah petugas berpakaian preman dari pihak gedung.

(F013)