Kuala Lumpur (ANTARA News) - Nasib dua warga Malaysia yang diyakini terjebak dalam krisis sandera di satu kompleks gas di Gurun Aljazair tetap tidak diketahui, kata kementerian luar negeri Malaysia seperti dikutip AFP.
Dia menyebutkan, tiga warga Malaysia lainnya yang bekerja di pabrik gas itu dalam keadaan aman, sementara Kedutaan Malaysia di Aljazair "masih menentukan nasib" dua warga Malaysia lainnya.
Orang-orang bersenjata Alqaed menyerbu pabrik gas di timur Aljazair itu Rabu lalu, kemudian menuntut Prancis mengakhiri intervensi di negara tetangga Mali, kata kantor berita Mauritania ANI.
Jumlah orang asing yang berada di pabrik tidak jelas, namun para penculik mengaku masih menahan tujuh orang di situs dalam gurun Sahara dekat perbatasan Libya.
Seorang pejabat keamanan Aljazair menyatakan jumlah mereka sepuluh orang dan menyebutkan serangan militer dramatis selama minggu adalah demi menyelamatkan sandera namun telah menewaskan 12 sandera dan 18 penculik.
(H-AK)
Nasib dua warga Malaysia belum diketahui
19 Januari 2013 16:06 WIB
Tentara Perancis (kanan) berbincang dengan serdadu Mali. Intervensi Prancis di Mali memicu kekerasan di negara tetangga Mali, Aljazair, di mana krisis sandera tengah terjadi (REUTERS/Joe Penney)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013
Tags: