Bandung (ANTARA) - Bio Farma, induk holding BUMN Farmasi bekerja sama dengan MSD (Merck Sharp Dohme, salah satu perusahaan farmasi terbesar dari Amerika Serikat), dalam memproduksi lokal Vaksin Human Papillomavirus (HPV) atau vaksin pencegah kanker serviks.

"Kami menerima Technical Visit dari MSD di Kantor Pusat Bio Farma Jalan Pasteur Bandung. Kami akan segera menambah milestone baru bersama MSD yaitu memproduksi lokal Vaksin HPV, pencegah kanker serviks," kata Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir dalam keterangannya di Bandung, Senin.

Technical Visit dari MSD diterima langsung oleh Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir itu dihadiri Ravi Sangam, Director of Strategic Alliance Asia Pacific; Nancy Schaffner, Director of Engineering; Siyan Zhang, Director Chief of Staff; Joris den Ouden, Associate Director Device and Packaging Technology dan Charles Lachman, Associate Principal Scientist.

Hadir juga dari MSD Indonesia: George Stylianou, Managing Director; Farida Malawi, Business Unit Director; Dudit Triyanto, External Affairs Director dan Pri Hartanto, Finance Director.

Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir dalam pertemuan dengan MSD menyampaikan terima kasih atas kemitraan yang telah telah terjalin sejak tahun 2016.

Technical Visit dari MSD ini, lanjut Honesti, merupakan tindak lanjut dari penandatangan perjanjian kerja sama transfer teknologi untuk memproduksi secara lokal vaksin 4-valent HPV yang telah dilakukan pada 13 Desember 2022 yang disaksikan langsung oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin dan Wakil Menteri 1 BUMN, Pahala Nugraha Mansury.

Baca juga: Kimia Farma buka 100 apotek baru di perkotaan hingga pegunungan Papua

Baca juga: Kimia Farma bukukan penjualan senilai Rp2,3 triliun di kuartal I-2023
Technical Visit yang dilaksanakan selama dua hari tersebut dalam rangka meninjau kesiapan Bio Farma memproduksi portofolio produk terbarunya, Vaksin HPV.

”Saya ucapkan terima kasih, karena ini adalah komitmen kita semua dalam berkolaborasi secara progresif untuk meningkatkan kualitas kesehatan masa depan Indonesia dan global,” kata Honesti.

Ia senang atas kolaborasi antara MSD dan Bio Farma dalam memproduksi Vaksin HPV.

”Pada pertemuan ini, semoga kita dapat berdiskusi secara maksimal untuk dapat meningkatkan fasilitas yang telah kita rencanakan yaitu fasilitas baru untuk memproduksi Vaksin HPV. Dan juga satu hal yang saya ingin diskusikan bagaimana kita bersama-sama menggunakan kesempatan. Kata kunci yang penting adalah 3A, yaitu Accelerate, Accelerate dan Accelerate,” kata Honesti.

Sementara itu, Managing Director MSD Indonesia, George Stylianou, mengungkapkan, dirinya beserta tim dari MSD sangat bersemangat untuk berkolaborasi dengan Bio Farma untuk menunjukkan komitmen bagi masa depan kesehatan global.

”Ini adalah suatu kehormatan yang sangat besar bagi kami dapat berkolaborasi dengan Bio Farma," kata dia.

Baca juga: IndoVac sudah bisa digunakan sebagai penguat vaksin primer Pfizer
Oleh karena itu, kata George, pihaknya dan Bio Farma duduk bersama melalui transformasi besar bersama untuk memulai sebuah program untuk mencapai tujuan yang sangat luar biasa.

"Pada kesempatan ini, saya sangat bersemangat dan senang dapat bergabung. Project HPV ini merupakan awal dari project lain yang dapat diwujudkan antara MSD dan Bio Farma, sehingga dapat menunjukkan komitmen dalam meningkatkan masa depan kesehatan yang lebih baik,” kata George.

Bio Farma segera menambah milestone baru bersama MSD yaitu memproduksi lokal vaksin HPV. Dengan diproduksinya Vaksin HPV secara lokal maka aksesibilitas dan afordabilitas Vaksin HPV akan semakin terjangkau.

Hal ini seiring dengan semangat Bio Farma sebagai BUMN yang berkomitmen untuk meningkatkan ketahanan Kesehatan nasional.

Produksi lokal Vaksin HPV berpotensi meningkatkan kemampuan dan kapasitas produksi vaksin dalam negeri di Indonesia.

Sebelumnya Bio Farma meluncurkan alat diagnostik dengan nama Cerviscan untuk deteksi dini HPV yang merupakan penyebab kanker serviks.

Berdasarkan data 2022 dari World Health Organization (WHO), kanker serviks menempati urutan kedua dengan jumlah 36.633 kasus atau 9,2 persen dari total kasus kanker setelah kanker payudara menempati urutan pertama.

Bio Farma terus berupaya untuk menekan kejadian kanker serviks melalui peningkatan akses terhadap vaksin HPV dan mendorong kesadaran para wanita untuk melakukan deteksi dini yang dapat membantu menurunkan angka kematian akibat kanker serviks.

Bio Farma melakukan berbagai prosedur pengawasan mutu (QC) dan menjamin mutu produk (Quality Assurance) secara konsisten dan berkesinambungan.

Prosedur pengawasan dan jaminan mutu dipantau dengan ketat secara terus menerus oleh National Regulatory Authority (NRA) yang diakui WHO atau di Indonesia dikenal sebagai Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

Selain vaksin, Bio Farma juga terus berinovasi dalam meningkatkan kualitas kesehatan Indonesia dengan menciptakan berbagai produk diagnostik salah satunya yaitu CerviScan.

CerviScan merupakan diagnostik kit berbasis PCR untuk deteksi dini terhadap Human Papillomavirus (HPV) yang merupakan penyebab kanker serviks.

Baca juga: Biofarma Group buka posko layanan mudik hingga 1 Mei

Baca juga: Bio Farma utamakan penuhi kebutuhan vaksin polio domestik