Jakarta (ANTARA News) - Pakar politik Saleh Partaonan Daulay mempertanyakan peran Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, yang akrab disapa Ahok, dalam penanganan banjir yang melanda ibu kota sejak Kamis.
"Langkah sigap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dalam melakukan koordinasi penanganan musibah banjir perlu diapresiasi dan didukung. Namun sangat disayangkan, sikap sigap Jokowi tersebut tidak diikuti oleh Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama," kata Saleh Partaonan Daulay melalui pesan singkat di Jakarta, Jumat.
Pengajar FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu mengatakan sejak Kamis Jokowi dikabarkan ikut memantau dan memberikan bantuan langsung kepada para korban. Bahkan, dilaporkan ikut terlibat langsung dalam upaya perbaikan tanggul yang jebol di jalan Latuharhary.
Namun, hingga Jumat, dia mengatakan bahwa Ahok belum terlihat dalam upaya tanggap darurat yang dilakukan pemerintah. Padahal, banjir yang terjadi di Jakarta sudah jadi perhatian nasional, bahkan dunia internasional.
"Sikap Ahok itu sangat jauh berbeda ketika dia melakukan sidak dan rapat-rapat dengan para pejabat Pemerintah Provinsi DKI. Sidak dan rapat-rapat itu sering sekali diberitakan oleh media massa, bahkan beberapa videonya juga diunggah di situs YouTube," tuturnya.
Saleh mengatakan bahwa ada kesan Ahok tidak siap menghadapi musibah banjir di Jakarta. Padahal, banjir seperti itu adalah rutinitas tahunan yang dihadapi masyarakat Jakarta yang tentu sudah diketahui dan dipersiapkan Ahok sejak sebelum menjadi wakil gubernur.
"Saya khawatir masyarakat menganggap Ahok lari dari tanggung jawab. Kalau memang tidak siap dengan musibah seperti ini, semestinya jangan mau menjadi wakil gubernur DKI karena masih banyak wilayah lain yang jarang menghadapi musibah banjir," katanya.
Kalaupun Ahok ada tugas lain, kata dia, sebaiknya publik diberi tahu tugas apa yang sedang dikerjakan. Menurut Saleh, saat rapat koordinasi dengan Menkokesra Ahok juga tidak hadir.
"Hal itu tentu tidak elok dipandangan awam jika dalam suasana darurat seperti ini dia tidak muncul di publik," ujarnya.
Karena hujan diperkirakan masih terus berlanjut hingga beberapa hari ke depan, Saleh mengatakan bahwa kehadiran Ahok tentu sangat dibutuhkan. Kehadirannya tidak saja dibutuhkan oleh masyarakat, tetapi juga secara khusus oleh Jokowi.
"Presiden SBY saja sudah siap berkoordinasi dan membantu pemerintah DKI, masa Ahok malah menghilang. Saya yakin, Jokowi juga merasa kehilangan dan membutuhkan kehadirannya," pungkasnya.
Sementara itu, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kediamannya di Pantai Mutiara Blok J Nomor 39, Pluit,
Jakarta Utara, termasuk wilayah yang terkena banjir, bahkan seluruh jalan raya di kawasan Pluit, Muara
Karang dan sekitarnya dikepung air. Kawasan kediaman Ahok mulai dari depan Mal Emporium Pluit, di
Jalan Pluit Putra hingga seberangnya di Mal Pluit Junction kedalaman air sempat 1,2 meter.
Di ujung jalan menuju rumah Ahok, tepatnya di Jalan Pluit Indah di depan
Mal Pluit Village berdekatan dengan danau dari waduk Pluit sempat terjadi
genangan air semakin mencapai sekitar 1,5 meter.
(D018/D007)
Pakar pertanyakan peran Ahok tangani banjir
18 Januari 2013 22:00 WIB
Warga melintasi banjir di kawasan Pluit, Jakarta Utara. (ANTARA/Jhoni Hutapea)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013
Tags: