Jika berkunjung ke Kamboja, Central Market yang terletak di pusat Ibu Kota Phnom Penh menjadi pilihan yang tepat, karena ini bisa dibilang merupakan “surga” bagi para pelancong domestik dan internasional.
Central Market atau yang biasa dikenal oleh masyarakat lokal sebagai Phsar Thum Thmei, seperti namanya, merupakan pasar sekaligus ikon sentral di Phnom Penh.
Pasar ini memiliki desain terbuka namun juga ada gedung di dalam yang memiliki sentuhan zaman kolonial Prancis.
Memasuki pasar ini, pengunjung langsung disambut dengan sederet toko kecil yang menjual ragam barang untuk dibeli dan diberikan kepada orang terkasih di kampung halaman. Ada kaos, pajangan, mangkok dan piring hias, kartu pos, hingga krama atau kain tradisional Kamboja yang bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan sehari-hari masyarakat lokal.Sementara, bagian dalam dari gedung Central Market ada berbagai pajangan permata dan emas yang mempesona. Selain itu, barang elektronik, alat tulis, pakaian bekas, dan bunga juga dijual di sini.
Tak perlu merasa sendirian jika mengunjungi Central Market, karena para penjual sangat ramah menyapa dan menjajakan barang dagangannya dengan Bahasa Inggris bahkan Bahasa Indonesia dengan lancar.
Kebanyakan penjual menyentuh perhatian para pelancong dengan menanyakan asal mereka, kemudian setelah tahu jawabannya, pedagang dengan lihai mengganti “pengaturan” kemampuan bahasa mereka dengan bahasa ibu wisatawan yang mampir ke tokonya.
Barang-barang khas Negeri Khmer pun ditawarkan dengan harga yang cukup terjangkau. Namun, apabila wisatawan ingin mencoba menawar harga, para penjual dengan senang hati bernegosiasi dengan senyuman yang seakan tak bisa lepas dari wajah mereka.Harga-harga yang dibanderol oleh para pedagang dari sisi depan hingga belakang pasar pun cenderung sama. Berbeda dengan beberapa pusat belanja oleh-oleh tradisional di Indonesia yang memiliki range beragam dari satu toko ke toko lainnya.
Central Market pun letaknya dekat dengan berbagai ikon kota Phnom Penh seperti Istana Kerajaan (Royal Palace), Sungai Mekong, dan Museum Nasional Kamboja. Sehingga, tidak mengherankan jika banyak sopir tuk-tuk yang sudah siap di depan pasar untuk mengantarkan para turis menuju ikon-ikon kota lainnya.
Baca juga: Diplomasi melalui cabang olahraga bela diri di SEA Games Kamboja
Baca juga: Diplomasi melalui cabang olahraga bela diri di SEA Games Kamboja