Dari ojek hingga "home office"
18 Januari 2013 10:26 WIB
Moda transportasi publik seperti TransJakarta dan kereta api masih belum beroperasi normal menyusul banjir besar di Jakarta yang sudah memasuki hari kedua (ANTARA/Dhoni Setiawan)
Jakarta (ANTARA News) - Para karyawan yang mengandalkan transportasi umum seperti Transjakarta menuju kantor di Jakarta kali ini harus memutar lebih keras lagi, mengingat belum semua koridor TransJakarta beroperasi karena rute yang dilalui masih tergenang banjir.
Hingga berita ini ditulis, akun Twitter resmi Unit Pengelola Transjakarta Busway mengumumkan lima koridor yang dapat beroperasi adalah koridor 4 Pulogadung - Dukuh Atas 2, koridor 6 Ragunan - Dukuh Atas 2, koridor 7 Kampung Rambutan - Kampung Melayu, koridor 9 Pinang Ranti - Pluit, dan koridor 10 Tanjung Priok - PGC.
Agnes Eka (22), biasa mengandalkan Transjakarta jurusan Pinang Ranti - Pluit untuk mencapai kantornya di Tebet Barat dari kediamannya di Bambu Apus, Jakarta Timur. Namun, ketika akan berangkat kantor pukul 08.00 WIB, Transjakarta yang biasa dinaikinya belum beroperasi.
"Hari ini naik angkot sampai UKI, lanjut ojek ke Tebet. Kemarin aja baru sampai kantor jam 12 siang," kata dia kepada ANTARA News.
Meski harus menguras kocek untuk ongkos transportasi lebih besar daripada biasanya, Agnes tetap rela melakukannya.
"Biarin aja daripada dipotong cuti, nanti pas Lebaran nggak bisa ambil libur," kata dia.
Sementara itu, Muhamad Iqbal (24) lebih memilih bekerja dari rumah yang bekerja di bagian IT pada sebuah penyedia layanan seluler di Kuningan, Jakarta Selatan, yang mengaku bisa bekerja di rumah asal ada koneksi Internet.
"Home office jadinya," kata dia kepada ANTARA News.
Iqbal sementara kapok masuk kantor setelah memaksa menerjang banjir dengan motornya.
"Kemarin pagi saya menerobos banjir di daerah Monas dan ke arah Sarinah. Saya baru sadar cuma motor saya yang berani melewati depan Monas," tutur dia.
Dia bercerita, para pemotor lain memilih menepi. Beruntung, Iqbal masih bisa melaju.
Pengalaman menerobos banjir kemarin membuat Iqbal berencana bekerja dari rumah hingga banjir surut.
"Kalau nggak bisa konek ke server ya kerja ke kantor cabang aja," tandas dia.
(nan)
Hingga berita ini ditulis, akun Twitter resmi Unit Pengelola Transjakarta Busway mengumumkan lima koridor yang dapat beroperasi adalah koridor 4 Pulogadung - Dukuh Atas 2, koridor 6 Ragunan - Dukuh Atas 2, koridor 7 Kampung Rambutan - Kampung Melayu, koridor 9 Pinang Ranti - Pluit, dan koridor 10 Tanjung Priok - PGC.
Agnes Eka (22), biasa mengandalkan Transjakarta jurusan Pinang Ranti - Pluit untuk mencapai kantornya di Tebet Barat dari kediamannya di Bambu Apus, Jakarta Timur. Namun, ketika akan berangkat kantor pukul 08.00 WIB, Transjakarta yang biasa dinaikinya belum beroperasi.
"Hari ini naik angkot sampai UKI, lanjut ojek ke Tebet. Kemarin aja baru sampai kantor jam 12 siang," kata dia kepada ANTARA News.
Meski harus menguras kocek untuk ongkos transportasi lebih besar daripada biasanya, Agnes tetap rela melakukannya.
"Biarin aja daripada dipotong cuti, nanti pas Lebaran nggak bisa ambil libur," kata dia.
Sementara itu, Muhamad Iqbal (24) lebih memilih bekerja dari rumah yang bekerja di bagian IT pada sebuah penyedia layanan seluler di Kuningan, Jakarta Selatan, yang mengaku bisa bekerja di rumah asal ada koneksi Internet.
"Home office jadinya," kata dia kepada ANTARA News.
Iqbal sementara kapok masuk kantor setelah memaksa menerjang banjir dengan motornya.
"Kemarin pagi saya menerobos banjir di daerah Monas dan ke arah Sarinah. Saya baru sadar cuma motor saya yang berani melewati depan Monas," tutur dia.
Dia bercerita, para pemotor lain memilih menepi. Beruntung, Iqbal masih bisa melaju.
Pengalaman menerobos banjir kemarin membuat Iqbal berencana bekerja dari rumah hingga banjir surut.
"Kalau nggak bisa konek ke server ya kerja ke kantor cabang aja," tandas dia.
(nan)
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013
Tags: