Bapanas minta Bulog percepat penyaluran bantuan beras tahap II
13 Mei 2023 15:13 WIB
Kunjungan kerja Komisi IV DPR RI bersama Bapanas ke gudang Perum Bulog Wates Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (13/5/2023). ANTARA/HO-Bapanas
Jakarta (ANTARA) - Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) meminta Perum Bulog mempercepat penyaluran bantuan pangan beras tahap kedua yang telah disalurkan mulai awal Mei 2023.
"Kami menghimbau Perum Bulog untuk fokus dalam menjaga jumlah stok cadangan berasnya sekaligus melakukan akselerasi penyaluran bantuan pangan beras tahap kedua kepada masyarakat," kata Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan NFA Andriko Noto Susanto dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, penyelenggaraan cadangan pangan pemerintah (CPP) dalam rangka menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat pada momentum Idul Fitri 2023, yang secara garis besar diindikasikan dengan terkendalinya inflasi di angka 4,33 persen atau menurun dari sebulan sebelumnya sebesar 4,97 persen.
Andriko juga menyampaikan stok CBP di gudang Bulog Wates, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, cukup untuk memenuhi kebutuhan stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) dan penyaluran bantuan beras.
"Untuk itu, harus dijaga performanya dan kami terus mendorong Bulog bersama berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk mempercepat penyalurannya," ujarnya saat mendampingi kunjungan kerja Komisi IV DPR dalam masa reses ke Gudang Perum Bulog Wates.
Tercatat jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) bantuan pangan beras di wilayah DIY sejumlah 379.441 KPM dengan realisasi April 2023 sebesar 100 persen, sementara tahap kedua pada Mei 2023 realisasi penyaluran baru mencapai enam persen.
Sedangkan, dari hasil tinjauan di lapangan, stok CBP di gudang Perum Bulog Kanwil DIY sebesar 10.214 ton, sehingga diperkirakan jumlahnya cukup untuk memenuhi berbagai kebutuhan yang ada.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komisi IV DPR Sudin berharap pemerintah juga dapat mendorong percepatan pengadaan beras termin pertama tahun 2023 serta upaya pemenuhan kebutuhan lainnya bagi masyarakat yang membutuhkan termasuk protein baik yang diperoleh dari daging ruminansia, unggas, telur ayam, maupun ikan.
"Tujuan kami hari ini ialah memastikan terwujudnya upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat dapat berjalan dengan baik, sekaligus mendorong upaya stabilisasi harga pangan yang dapat mendukung kesejahteraan para pelaku usaha pangan," tuturnya.
Sementara itu, Direktur Keuangan Perum Bulog Bagya Mulyanto menuturkan apabila stok beras Bulog sudah mencapai jumlah optimal, maka penyaluran bantuan pangan beras serta upaya SPHP dapat akan digelontorkan secara masif bagi masyarakat.
"Dalam dua minggu ini, stok beras akan masuk ke gudang dan secepatnya akan kami salurkan kepada masyarakat melalui kolaborasi bersama dengan pihak-pihak terkait," ungkapnya.
Baca juga: NFA galakkan konsumsi pangan beragam guna penuhi kebutuhan 40 zat gizi
Baca juga: Bapanas minta pemda perkuat cadangan pangan antisipasi El Nino
Baca juga: NFA tekankan pentingnya keanekaragaman pangan demi ketahanan pangan
"Kami menghimbau Perum Bulog untuk fokus dalam menjaga jumlah stok cadangan berasnya sekaligus melakukan akselerasi penyaluran bantuan pangan beras tahap kedua kepada masyarakat," kata Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan NFA Andriko Noto Susanto dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, penyelenggaraan cadangan pangan pemerintah (CPP) dalam rangka menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat pada momentum Idul Fitri 2023, yang secara garis besar diindikasikan dengan terkendalinya inflasi di angka 4,33 persen atau menurun dari sebulan sebelumnya sebesar 4,97 persen.
Andriko juga menyampaikan stok CBP di gudang Bulog Wates, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, cukup untuk memenuhi kebutuhan stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) dan penyaluran bantuan beras.
"Untuk itu, harus dijaga performanya dan kami terus mendorong Bulog bersama berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk mempercepat penyalurannya," ujarnya saat mendampingi kunjungan kerja Komisi IV DPR dalam masa reses ke Gudang Perum Bulog Wates.
Tercatat jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) bantuan pangan beras di wilayah DIY sejumlah 379.441 KPM dengan realisasi April 2023 sebesar 100 persen, sementara tahap kedua pada Mei 2023 realisasi penyaluran baru mencapai enam persen.
Sedangkan, dari hasil tinjauan di lapangan, stok CBP di gudang Perum Bulog Kanwil DIY sebesar 10.214 ton, sehingga diperkirakan jumlahnya cukup untuk memenuhi berbagai kebutuhan yang ada.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komisi IV DPR Sudin berharap pemerintah juga dapat mendorong percepatan pengadaan beras termin pertama tahun 2023 serta upaya pemenuhan kebutuhan lainnya bagi masyarakat yang membutuhkan termasuk protein baik yang diperoleh dari daging ruminansia, unggas, telur ayam, maupun ikan.
"Tujuan kami hari ini ialah memastikan terwujudnya upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat dapat berjalan dengan baik, sekaligus mendorong upaya stabilisasi harga pangan yang dapat mendukung kesejahteraan para pelaku usaha pangan," tuturnya.
Sementara itu, Direktur Keuangan Perum Bulog Bagya Mulyanto menuturkan apabila stok beras Bulog sudah mencapai jumlah optimal, maka penyaluran bantuan pangan beras serta upaya SPHP dapat akan digelontorkan secara masif bagi masyarakat.
"Dalam dua minggu ini, stok beras akan masuk ke gudang dan secepatnya akan kami salurkan kepada masyarakat melalui kolaborasi bersama dengan pihak-pihak terkait," ungkapnya.
Baca juga: NFA galakkan konsumsi pangan beragam guna penuhi kebutuhan 40 zat gizi
Baca juga: Bapanas minta pemda perkuat cadangan pangan antisipasi El Nino
Baca juga: NFA tekankan pentingnya keanekaragaman pangan demi ketahanan pangan
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023
Tags: