Kawasan Industri Pulogadung lumpuh, kerugian Rp1,5 miliar sehari
17 Januari 2013 22:27 WIB
Evakuasi Korban Banjir Sejumlah warga mengevakuasi seorang perempuan yang terjebak banjir di kawasan Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (17/1). Banjir akibat hujan dan luapan sungai Ciliwung tersebut merendam berbagai ruas jalan ibu kota sehingga tidak dapat dilalui. (FOTO ANTARA/Wahyu Putro A)
Jakarta (ANTARA News) - Dampak ekonomi banjir bandang Jakarta, Kamis ini, langsung terdata. Kamar Dagang dan Industri DKI Jakarta, melaporkan banjir yang juga menenggelamkan Kawasan Industri Pulogadung lumpuh, potensi kerugian Rp1,5 miliar sehari.
"Baru saja dapat laporan bahwa kawasan industri Pulogadung terendam banjir dengan ketinggian sekitar 20 sentimeter hingga satu meter. Efektifnya, sekitar 300 pabrik berhenti total untuk produksi," kata Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta, Sarman Simanjorang, saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Namun, hingga saat ini belum ada konfirmasi langsung mengenai rencana relokasi pabrik dari pengusaha karena jalur komunikasi dan listrik yang mati.
"Kerugiannya sekitar Rp1,5 miliar sehari akibat 300 pabrik yang otomatis berhenti beroperasi itu," katanya.
Banjir yang melanda Ibukota akibat hujan terus-menerus sejak beberapa hari dan puncaknya Kamis siang telah mengakibatkan sejumlah akses jalan terhambat. Para buruh pabrik banyak sekali yang tidak bisa bekerja karena akses ke tempat kerjanya terganggu.
Pengusaha berharap pemerintah bisa segera mengatasi masalah banjir yang melanda ibukota. Banjir tidak hanya mengganggu aktivitas warga, tertapi juga menghambat kinerja ekonomi.
Masalah banjir, menurut Sarman, juga tidak lepas dari adanya upaya pembenahan infrastruktur. Perbaikan yang menyeluruh, dalam kaitannya ke depan, diharapkan bisa menopang perekonomian Jakarta.
"Tantangan dunia usaha saat ini sangat besar sekali di Jakarta dan akan susah dicapai jika pemerintah provinsi tidak responsif terhadap apa yang jadi tantangan pengusaha," ungkapnya. (*)
"Baru saja dapat laporan bahwa kawasan industri Pulogadung terendam banjir dengan ketinggian sekitar 20 sentimeter hingga satu meter. Efektifnya, sekitar 300 pabrik berhenti total untuk produksi," kata Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta, Sarman Simanjorang, saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Namun, hingga saat ini belum ada konfirmasi langsung mengenai rencana relokasi pabrik dari pengusaha karena jalur komunikasi dan listrik yang mati.
"Kerugiannya sekitar Rp1,5 miliar sehari akibat 300 pabrik yang otomatis berhenti beroperasi itu," katanya.
Banjir yang melanda Ibukota akibat hujan terus-menerus sejak beberapa hari dan puncaknya Kamis siang telah mengakibatkan sejumlah akses jalan terhambat. Para buruh pabrik banyak sekali yang tidak bisa bekerja karena akses ke tempat kerjanya terganggu.
Pengusaha berharap pemerintah bisa segera mengatasi masalah banjir yang melanda ibukota. Banjir tidak hanya mengganggu aktivitas warga, tertapi juga menghambat kinerja ekonomi.
Masalah banjir, menurut Sarman, juga tidak lepas dari adanya upaya pembenahan infrastruktur. Perbaikan yang menyeluruh, dalam kaitannya ke depan, diharapkan bisa menopang perekonomian Jakarta.
"Tantangan dunia usaha saat ini sangat besar sekali di Jakarta dan akan susah dicapai jika pemerintah provinsi tidak responsif terhadap apa yang jadi tantangan pengusaha," ungkapnya. (*)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013
Tags: