Cianjur (ANTARA News) - Belasan kepala keluarga di Kampung Ciloto, Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, Cianjur, Jabar, terpaksa diungsikan, akibat pergerakan tanah yang mengancam perkampungan tersebut.
Informasi dihimpun pergerakan tanah yang terjadi seiring turunnya hujan deras disertai angin kencang, menyebabkan tebing dibagian belakang perkampungan mengalami pergerakan dan amblas.
"Setiap dua jam sekali terjadi pergerakan tanah dan amblas di beberapa titik. Di bawah tanah seperti ada pergerakan air yang diketahui sudah ada sejak jaman purba," kata Edy Syam (49) tokoh masyarakat setempat.
Mendapati hal tersebut, warga melaporkan hal tersebut ke aparat desa dan kecamatan. Sedangkan guna menghindari hal yang tidak diinginkan warga terpaksa mengungsi ke tempat aman.
"Saat ini 12 kepala keluarga dari 32 jiwa, terpaksa mengungsi ke ruymah sanak saudaranya karena ditakutkan longsor atau amblasnya tanah mengancam keselamatan warga," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Ciloto, Usep, mengatakan, pergerakan tanah di wilayah tersebut, telah terjadi sejak pagi hingga malam menjelang, dimana setiap dua jam sekali, warga merasakan ada pergerakan tanah.
"Untuk menghindari terjadinya tanah amblas yang telah terlihat di beberapa titik, kami meminta warga untuk mengungsi. Kami belum tahu sampai kapan akan mengungsikan warga," katanya.
Dia menuturkan, menjelang malam pergerakan tanah sempat membuat amblas sejumlah fasilatas di perkampuangan warga tersebut. Bahkan sejumlah gasebo di taman milik warga nyaris roboh.
"Kami tetap mengimbau warga untuk mengungsi hingga kondisi kembali normal dan memungkinkan karena hingga malam menjelang pergerakan tanah masih terjadi," tandasnya. (FKR)
Belasan KK di Puncak terpaksa mengungsi akibat pergerakan tanah
17 Januari 2013 19:50 WIB
Ilustrasi Bencana Pergerakan Tanah (FOTO ANTARA/Anis Efizudin)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013
Tags: