Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menginformasikan ekonomi di provinsi setempat pada kuartal I tahun 2023 terhadap periode yang sama tahun lalu atau "year on year" (y-on-y) tumbuh sebesar 4,95 persen.

"Alhamdulillah, berdasarkan data Badan Pusat Statistik, secara y-on-y semua lapangan usaha di Jatim mengalami pertumbuhan positif," katanya di Surabaya, Jumat.

Tercatat yang paling signifikan adalah pengadaan listrik dan gas tumbuh sebesar 19,39 persen, diikuti lapangan usaha transportasi dan pergudangan tumbuh sebesar 11,74 persen, serta lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum tumbuh sebesar 9,43 persen.

Gubernur Khofifah menyampaikan, apresiasinya kepada seluruh elemen masyarakat, termasuk pelaku usaha dan industri atas optimis bahwa Jatim bisa bangkit pascapandemi COVID-19.

Baca juga: Wagub Emil sebut pusat ekonomi Asia Tenggara ada di Jawa Timur

Menurut dia, tren pertumbuhan positif ekonomi Jatim merupakan buah dari kerja keras, semangat dan harapan yang tak pernah padam.

"Ini menjadi bukti bahwa semangat dan harapan yang terus kita pupuk dan perjuangkan menuai hasil positif. Alhamdulillah pertumbuhan ekonomi di Jatim diharapkan juga berimbas pula pada peningkatan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.

Selain itu, Khofifah menandaskan, pertumbuhan ekonomi di Kuartal I 2023 kembali mengukuhkan Jatim sebagai penyumbang perekonomian terbesar kedua di Pulau Jawa.

Tercatat kontribusi Jatim terhadap perekonomian Pulau Jawa sebesar 24,99 persen, tertinggi kedua setelah Jakarta yang sebesar 29,60 persen. Sedangkan untuk perekonomian nasional, Jatim berkontribusi sebesar 14,29 persen.

Sedangkan secara "quarter to quarter" (q to q), Khofifah mengungkapkan, pendapatan domestik regional bruto (PDRB) Jatim menurut lapangan usaha masih didominasi oleh industri pengolahan sebesar 31,00 persen.

Baca juga: Gubernur Khofifah pastikan pemulihan ekonomi di Jatim membaik

Diikuti perdagangan besar-eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 19,13 persen, pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 10,76 persen, serta konstruksi sebesar 8,79 persen. Peranan keempat lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Jatim tercatat mencapai 69,69 persen.

Namun yang menarik, lanjut Khofifah, dari sisi pertumbuhan, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan tercatat tumbuh paling signifikan, yakni mencapai 14,29 persen di kuartal 1 2023.

"Padahal pada kuartal sebelumnya sektor ini sempat mengalami kontraksi. Ini membuktikan bahwa komitmen Pemerintah Provinsi Jatim terhadap keberlangsungan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan tidak main-main," ucapnya.