Gatot: di tengah banjir layanan telekomunikasi tetap normal
17 Januari 2013 18:26 WIB
Sejumlah kendaraan terjebak banjir yang melanda kawasan Jl. Sudirman, Jakarta, Kamis (17/1). Tingginya debit air dari Bogor, disertai hujan deras menyebabkan tanggul Banjir Kanal Barat (BKB) di sekitar Jl. Latuharhari, Menteng, jebol dan membanjiri kawasan Thamrin-Sudirman. (ANTARA/Saptono)
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan kualitas layanan telekomunikasi masih dalam batas normal.
"Belum ada laporan kerusakan dan buruknya jaringan yang berarti," kata Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenkominfo Gatot S. Dewa Broto dalam keterangan persnya di Jakarta, Kamis.
Pihaknya mengakui bahwa ada sejumlah titik yang sempat terganggu, tetapi sesuai prosedur tetapnya dapat segera diatasi dengan cepat sehingga tidak mengganggu komunikasi antar warga.
Selain itu, liputan dari sejumlah stasiun televisi, radio, dan media massa juga cukup intensif dan bahkan beberapa di antaranya secara kontinyu menyiarkan breaking news.
"Mitra kerja Kementerian Kominfo ini beberapa di antaranya sudah melakukan aksi peduli sosial berupa penyediaan telepon gratis, tenda, bahan makanan, perlengkapan kesehatan, genset untuk charger perangkat telekomunikasi," katanya.
Ia menambahkan, karena musibah itu tidak hanya terjadi di Jakarta dan sekitarnya saja yang terus harus diwaspadai, pihaknya berharap para mitra kerja kementeriannya melakukan sejumlah langkah antisipasi serupa terhadap sejumlah musibah lain yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia.
"Mengingat curah hujan cukup tinggi sejak dini hari, sejak 17 Januari 2013 sekitar jam 06.00 WIB Kementerian Kominfo telah mengingatkan kepada seluruh penyelenggara telekomunikasi untuk mewaspadai kemungkinan terjadi banjir," katanya.
Pihaknya juga meminta mereka untuk melakukan antisipasi seandainya sejumlah sentra infrastruktur layanan telekomunikasi yang lokasinya berada di tempat yang lebih rendah dari ketinggian tanah yang berada di sekitarnya.
Gatot juga meminta operator mewaspadai kemungkinan pemadaman listrik di sejumlah daerah ataupun terputusnya suplai listrik di sejumlah sentra layanan telekomunikasi.
"Kepada para penyelenggara telekomunikasi juga diminta untuk menyiapkan alternatif back up dengan tujuan agar seandainya terputus suplai energinya dapat segera diantisipasi dalam hitungan waktu sesingkat mungkin," katanya.
Selain itu, karena cukup tingginya penggunaan media sosial dan komunikasi antar wartawan, warga masyarakat dan korban banjir, maka kualitas layanan telekomunikasi harus tetap terjaga dengan baik.
"Kepanikan publik tidak boleh diperburuk oleh kemungkinan buruknya kualitas layanan telekomunikasi," katanya.
Pihaknya juga telah mem-broadcast via BBM yang intinya mengingatkan masyarakat terhadap sejumlah isu yang hanya berpotensi sebagai "hoax", termasuk ketika ada isu ada perintah cuti bersama di DKI.
Isu itu telah dibantah oleh Kementerian Kominfo setelah memperoleh informasi yang sangat valid dari Pejabat Pemda DKI.
"Untuk itu masyarakat diimbau untuk memperoleh informasi pada pihak-pihak yang berwenang langsung," katanya.
Pihaknya juga menghimbau para penyelenggara penyiaran (baik televisi maupun radio) untuk secara terus-menerus menyampaikan informasi terkini tentang lokasi-lokasi banjir dan persoalan yang dihadapi warga setempat.
Mengenai bantuan sosial, baik penyelenggara telekomunikasi maupun penyiaran dihimbau untuk melakukan aktivitas peduli sosial sebagai bagian dari CSR-nya.
"Faktanya, berdasarkan monitoring Kementerian Kominfo baik yang dilaporkan oleh para penyelenggara telekomunikasi, penyelenggara penyiaran, sejumlah warga masyarakat dan sejumlah pegawai Kementerian Kominfo yang berada di sejumlah titik lokasi, maka telah ada beberapa hal yang dilakukan," katanya.
Pada sekitar pukul 11.35 WIB, Menteri Kominfo Tifatul Sembiring telah meninjau langsung kondisi banjir di sekitar Bundaran HI Jakarta.
Menteri mengingatkan kepada mitra kerja Kementerian Kominfo untuk tetap melakukan layanannya dan mengadakan aktivitas CSR. (H016/N002)
"Belum ada laporan kerusakan dan buruknya jaringan yang berarti," kata Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenkominfo Gatot S. Dewa Broto dalam keterangan persnya di Jakarta, Kamis.
Pihaknya mengakui bahwa ada sejumlah titik yang sempat terganggu, tetapi sesuai prosedur tetapnya dapat segera diatasi dengan cepat sehingga tidak mengganggu komunikasi antar warga.
Selain itu, liputan dari sejumlah stasiun televisi, radio, dan media massa juga cukup intensif dan bahkan beberapa di antaranya secara kontinyu menyiarkan breaking news.
"Mitra kerja Kementerian Kominfo ini beberapa di antaranya sudah melakukan aksi peduli sosial berupa penyediaan telepon gratis, tenda, bahan makanan, perlengkapan kesehatan, genset untuk charger perangkat telekomunikasi," katanya.
Ia menambahkan, karena musibah itu tidak hanya terjadi di Jakarta dan sekitarnya saja yang terus harus diwaspadai, pihaknya berharap para mitra kerja kementeriannya melakukan sejumlah langkah antisipasi serupa terhadap sejumlah musibah lain yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia.
"Mengingat curah hujan cukup tinggi sejak dini hari, sejak 17 Januari 2013 sekitar jam 06.00 WIB Kementerian Kominfo telah mengingatkan kepada seluruh penyelenggara telekomunikasi untuk mewaspadai kemungkinan terjadi banjir," katanya.
Pihaknya juga meminta mereka untuk melakukan antisipasi seandainya sejumlah sentra infrastruktur layanan telekomunikasi yang lokasinya berada di tempat yang lebih rendah dari ketinggian tanah yang berada di sekitarnya.
Gatot juga meminta operator mewaspadai kemungkinan pemadaman listrik di sejumlah daerah ataupun terputusnya suplai listrik di sejumlah sentra layanan telekomunikasi.
"Kepada para penyelenggara telekomunikasi juga diminta untuk menyiapkan alternatif back up dengan tujuan agar seandainya terputus suplai energinya dapat segera diantisipasi dalam hitungan waktu sesingkat mungkin," katanya.
Selain itu, karena cukup tingginya penggunaan media sosial dan komunikasi antar wartawan, warga masyarakat dan korban banjir, maka kualitas layanan telekomunikasi harus tetap terjaga dengan baik.
"Kepanikan publik tidak boleh diperburuk oleh kemungkinan buruknya kualitas layanan telekomunikasi," katanya.
Pihaknya juga telah mem-broadcast via BBM yang intinya mengingatkan masyarakat terhadap sejumlah isu yang hanya berpotensi sebagai "hoax", termasuk ketika ada isu ada perintah cuti bersama di DKI.
Isu itu telah dibantah oleh Kementerian Kominfo setelah memperoleh informasi yang sangat valid dari Pejabat Pemda DKI.
"Untuk itu masyarakat diimbau untuk memperoleh informasi pada pihak-pihak yang berwenang langsung," katanya.
Pihaknya juga menghimbau para penyelenggara penyiaran (baik televisi maupun radio) untuk secara terus-menerus menyampaikan informasi terkini tentang lokasi-lokasi banjir dan persoalan yang dihadapi warga setempat.
Mengenai bantuan sosial, baik penyelenggara telekomunikasi maupun penyiaran dihimbau untuk melakukan aktivitas peduli sosial sebagai bagian dari CSR-nya.
"Faktanya, berdasarkan monitoring Kementerian Kominfo baik yang dilaporkan oleh para penyelenggara telekomunikasi, penyelenggara penyiaran, sejumlah warga masyarakat dan sejumlah pegawai Kementerian Kominfo yang berada di sejumlah titik lokasi, maka telah ada beberapa hal yang dilakukan," katanya.
Pada sekitar pukul 11.35 WIB, Menteri Kominfo Tifatul Sembiring telah meninjau langsung kondisi banjir di sekitar Bundaran HI Jakarta.
Menteri mengingatkan kepada mitra kerja Kementerian Kominfo untuk tetap melakukan layanannya dan mengadakan aktivitas CSR. (H016/N002)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013
Tags: