Tenis
Djokovic pastikan kondisinya membaik untuk berkompetisi di Roma
12 Mei 2023 09:09 WIB
Petenis Novak Djokovic asal Serbia mengangkat trofinya usai menang atas petenis Diego Schwartzman asal Jerman pada pertandingan babak final Italia Terbuka 2020 di Foro Italico, Roma, Italia, Selasa (22/9/2020) dini hari. Novak Djokovic tampil sebagai juara tunggal putra tenis Italia Terbuka 2020 untuk kelima kalinya usai mengalahkan Diego Schwartzman 7-5 dan 6-3 di Roma dan memenangkan gelar Masters-1000 ke-36 yang memecahkan rekor yang dipegang Rafael Nadal (Spanyol). ANTARA FOTO/Riccardo Antimiani/Pool via REUTERS/wsj.
Jakarta (ANTARA) - Novak Djokovic meyakinkan para penggemar bahwa dia "merasa baik" setelah cedera siku yang dia alami baru-baru ini sekaligus menyebut bahwa Carloz Alcaraz adalah petenis yang harus dikalahkan di Italian Open.
Unggulan teratas Djokovic akan tampil di turnamen lapangan tanah liat yang telah ia menangkan enam kali, namun ia juga harus bersiap untuk kehilangan posisi teratas di peringkat dunia dari Alcaraz.
Petenis Spanyol yang baru saja meraih gelar tanah liat berturut-turut di Barcelona dan Madrid itu hanya perlu memainkan satu pertandingan di Roma untuk kembali ke puncak peringkat ATP menjelang French Open yang dimulai akhir bulan ini.
"Dia akan menjadi nomor satu setelah turnamen ini dan jika itu terjadi, maka itu memang pantas. Dia memainkan tenis yang sangat mengesankan, level yang hebat. Dia pemain yang harus dikalahkan di lapangan ini, tidak diragukan lagi," kata Djokovic, seperti disiarkan AFP, Jumat.
Djokovic akan memulai perjalanan untuk mempertahankan gelarnya dengan melawan petenis Argentina Tomas Etcheverry pada Jumat.
Baca juga: Sabalenka langsung tersingkir pada laga pertama di Roma
Petenis Serbia yang memenangi Grand Slam ke-22 di Australian Open pada Januari itu melewatkan turnamen lapangan keras di AS pada Maret karena penolakannya terhadap vaksin COVID-19.
Petenis berusia 35 tahun itu mengalami awal yang sulit di musim lapangan tanah liat Eropa dengan tersingkir di babak 16 besar di Monte Carlo Masters, di perempat final di Banja Luka, dan kemudian mundur dari Madrid karena masalah sikunya.
Namun, Djokovic mengatakan bahwa dia telah mengatasi masalah fisik yang telah merusak sebagian musim ini.
"Semuanya baik. Selalu ada beberapa hal di sana-sini yang mengganggu Anda di level ini," kata Djokovic.
"Itu normal. Ketika Anda tidak berusia 20-25 tahun lagi, Anda mengalaminya sedikit lebih banyak dari yang dulu."
"Saya merasa baik... Secara historis sepanjang karier saya, Roma telah menjadi turnamen yang sangat bagus karena saya berkali-kali sukses sampai ke final," ujar Djokovic.
"Ini turnamen lapangan tanah liat saya yang paling sukses. Menjelang French Open, ini bisa menjadi batu loncatan yang bagus untuk apa yang akan terjadi di Paris di mana saya ingin menjadi yang terbaik," imbuhnya.
Baca juga: Alcaraz raih penghargaan Laureus Breakthrough Of The Year 2023
Baca juga: Murray menangi gelar pertama sejak 2019 di Aix-en-Provence Challenger
Unggulan teratas Djokovic akan tampil di turnamen lapangan tanah liat yang telah ia menangkan enam kali, namun ia juga harus bersiap untuk kehilangan posisi teratas di peringkat dunia dari Alcaraz.
Petenis Spanyol yang baru saja meraih gelar tanah liat berturut-turut di Barcelona dan Madrid itu hanya perlu memainkan satu pertandingan di Roma untuk kembali ke puncak peringkat ATP menjelang French Open yang dimulai akhir bulan ini.
"Dia akan menjadi nomor satu setelah turnamen ini dan jika itu terjadi, maka itu memang pantas. Dia memainkan tenis yang sangat mengesankan, level yang hebat. Dia pemain yang harus dikalahkan di lapangan ini, tidak diragukan lagi," kata Djokovic, seperti disiarkan AFP, Jumat.
Djokovic akan memulai perjalanan untuk mempertahankan gelarnya dengan melawan petenis Argentina Tomas Etcheverry pada Jumat.
Baca juga: Sabalenka langsung tersingkir pada laga pertama di Roma
Petenis Serbia yang memenangi Grand Slam ke-22 di Australian Open pada Januari itu melewatkan turnamen lapangan keras di AS pada Maret karena penolakannya terhadap vaksin COVID-19.
Petenis berusia 35 tahun itu mengalami awal yang sulit di musim lapangan tanah liat Eropa dengan tersingkir di babak 16 besar di Monte Carlo Masters, di perempat final di Banja Luka, dan kemudian mundur dari Madrid karena masalah sikunya.
Namun, Djokovic mengatakan bahwa dia telah mengatasi masalah fisik yang telah merusak sebagian musim ini.
"Semuanya baik. Selalu ada beberapa hal di sana-sini yang mengganggu Anda di level ini," kata Djokovic.
"Itu normal. Ketika Anda tidak berusia 20-25 tahun lagi, Anda mengalaminya sedikit lebih banyak dari yang dulu."
"Saya merasa baik... Secara historis sepanjang karier saya, Roma telah menjadi turnamen yang sangat bagus karena saya berkali-kali sukses sampai ke final," ujar Djokovic.
"Ini turnamen lapangan tanah liat saya yang paling sukses. Menjelang French Open, ini bisa menjadi batu loncatan yang bagus untuk apa yang akan terjadi di Paris di mana saya ingin menjadi yang terbaik," imbuhnya.
Baca juga: Alcaraz raih penghargaan Laureus Breakthrough Of The Year 2023
Baca juga: Murray menangi gelar pertama sejak 2019 di Aix-en-Provence Challenger
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2023
Tags: