Jakarta (ANTARA) - Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar menyampaikan pembentukan Jejaring Desa ASEAN (ASEAN Village Network/AVN) bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat pedesaan.

"Jejaring Desa ASEAN merupakan platform terbuka yang diharapkan menjadi wadah untuk mendiskusikan dan bertukar pikiran terkait berbagai isu tentang pembangunan perdesaan dan pengentasan kemiskinan serta kebijakan pembangunan perdesaan di masa mendatang," kata Mendes PDTT di Jakarta, Kamis.

Baca juga: ASEAN sepakat bentuk Jejaring Desa ASEAN

Jejaring desa ini, lanjutnya, diharapkan dapat membuat suara desa didengar di tingkat lokal, nasional dan regional.

Ia menambahkan jaringan desa-desa di seluruh ASEAN juga akan berkontribusi dalam meningkatkan pemahaman terkait budaya serta memperkuat identitas ASEAN.

Pada pelaksanaannya, Mendes PDTT menjelaskan Jejaring Desa ASEAN fokus pada tiga area kerja sama, yaitu desa wisata, desa digital, dan One Product One Village (OVOP).

Dalam KTT ASEAN ke-42, lanjutnya, Indonesia menginisiasi pembentukan Jejaring Desa ASEAN. Pengusulan Jejaring Desa ASEAN dikarenakan pembangunan pedesaan masih menjadi fokus utama pembangunan di Asia Tenggara yang merupakan rumah bagi 8,5 persen populasi dunia.

"Tantangan pembangunan pedesaan juga bertambah, karena pandemi COVID-19 yang mengganggu upaya untuk mencapai Agenda Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030," tutur Gus Halim, demikian ia biasa disapa.

Dirjen Pembangunan Desa dan Perdesaan, Sugito mengatakan melalui forum ini negara-negara di ASEAN secara bersama-sama dapat membangun kolaborasi lintas sektor dalam rangka pembangunan desa dan perdesaan agar mampu bersinergi dan memiliki daya saing.

Baca juga: Kemendes PDTT: Inisiatif Jejaring Desa ASEAN perkuat desa

Baca juga: ASCC 2023 sepakati empat komitmen untuk dibahas di KTT ASEAN


"Adanya peningkatan kapasitas sumber daya masyarakat desa melalui pembinaan dan pendampingan, diharapkan kita mampu mengakomodasi isu-isu pembangunan desa dan perdesaan," kata Sugito.

Sugito yang juga menjabat sebagai Chair of SOMRDPE (Senior Official Meeting of Rural Development and Poverty Eradication) Indonesia menambahkan pembentukan Jejaring Desa ASEAN juga diharapkan dapat memberikan manfaat secara langsung ke desa.