Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengemukakan tiga strategi yang harus terus dioptimalkan guna mendukung pembangunan sumber daya manusia (SDM) di Tanah Air.

"Terdapat tiga strategi yang perlu menjadi perhatian bersama dalam mendukung pembangunan SDM," kata Muhadjir Effendy dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Pemerintah jalankan lima strategi untuk memanfaatkan bonus demografi

Menko PMK menjelaskan, ketiga strategi tersebut yakni akses pelayanan dasar dan perlindungan sosial, peningkatan produktivitas, serta pembangunan karakter.

Menurut dia, ketiga strategi pembangunan SDM tersebut menjadi hal yang sangat penting guna mewujudkan sumber daya manusia yang produktif, terampil, unggul, berdaya saing, dan berbudi pekerti luhur.

"Ketiganya itu harus diterapkan pada setiap tahapan siklus kehidupan manusia, mulai dari masa prenatal hingga lanjut usia," katanya.

Baca juga: Kemenko PMK: Keluarga berperan penting dalam pembangunan SDM

Hal tersebut, kata dia, juga diperlukan guna mendukung terwujudnya visi Indonesia Maju pada tahun 2045 mendatang.

Karena itu, Kemenko PMK mendorong semua pihak untuk berperan aktif mendukung implementasi tiga strategi tersebut agar dapat berjalan baik.

"Kementerian/lembaga terkait, pemerintah daerah, perguruan tinggi, hingga masyarakat perlu berperan aktif dalam menyukseskan ketiga strategi tersebut," katanya.

Baca juga: Menko: Program pembangunan SDM untuk ciptakan generasi berkualitas

Muhadjir Effendy juga mengatakan, program pembangunan SDM dilakukan secara berkelanjutan mulai dari hulu hingga hilir.

"Pembangunan SDM tidak dapat dilakukan secara terpisah melainkan harus berkelanjutan mulai dari sektor hulu yaitu 1.000 hari pertama kehidupan hingga sektor yang paling hilir yakni masyarakat lansia," demikian Muhadjir Effendy.

Baca juga: Kemendikbudristek: SDM berkualitas kunci negara berpendapatan tinggi

Menko PMK menjelaskan, pembangunan SDM yang berkualitas dilakukan dengan pendekatan siklus kehidupan atau human capital life cycle.

Siklus tersebut, kata dia, dapat dibagi ke dalam lima fase yaitu masa kehamilan atau 1.000 hari pertama kehidupan dan anak usia dini, pelajar atau pendidikan dasar menengah, mahasiswa atau pendidikan tinggi, angkatan kerja dan berkeluarga, serta yang lansia. T.W004

Baca juga: Wakil Ketua MPR sebut pembangunan SDM nasional perlu data terintegrasi
Baca juga: Menko PMK: Dokter berperan strategis dalam pembangunan SDM