Indeks BEI naik tipis 10 poin
16 Januari 2013 21:19 WIB
Beberapa orang melintas di depan layar elektronik yang menunjukkan pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (16/10). (FOTO ANTARA/Andika Wahyu)
Jakarta (ANTARA News) - Setelah naik signifikan dalam dua hari terakhir, indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Rabu ditutup hanya naik tipis didorong aksi beli selektif oleh para pelaku pasar.
IHSG BEI ditutup naik 10,14 poin atau 0,23 persen ke posisi 4.410,96. Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 2,49 poin (0,33 persen) ke level 756,99.
"Pelaku pasar asing masih mengambil posisi beli sehingga mendorong indeks BEI menguat. Tercatat pelaku pasar asing membukukan nilai beli bersih sebesar Rp471 miliar," ujar analis Milenium Danatama Sekuritas Abidin di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan, beberapa saham yang mendorong penguatan indeks BEI di antaranya saham sektor konsumer, properti dan saham sektor perdagangan. Sementara yang menghambat penguatan indeks BEI yakni perkebunan, pertambangan, dan industri dasar.
Ia menambahkan, indeks BEI masih memiliki tren penguatan menuju level 4.400 poin, namun kekhawatiran investor lokal terhadap harga saham yang dinilai sudah tinggi dapat menahan peningkatan indeks BEI.
Menurut dia, pergerakan indeks BEI yang cenderung bergerak "sideways" karena pelaku pasar lokal menahan transaksi setelah melihat harga saham sudah tinggi.
"Beberapa pelaku pasar lokal menahan beli seiring harga saham yang dinilai sudah tinggi," kata dia.
Ia memperkirakan, indeks BEI masih memeiliki potensi penguatan pada besok (Kamis, 17/1) jika investor asing masih mengambil posisi beli. Diproyeksikan indeks akan bergerak pada kisaran 4.370-4.418 poin.
Frekuensi perdagangan saham di BEI mencapai 144.708 kali transaksi dengan volume mencapai 5,074 miliar lembar saham senilai Rp4,099 triliun. Saham yang mengalami penguatan sebanyak 130 saham, sementara yang tertekan 128 saham, dan 121 saham tidak bergerak nilainya.
Bursa regional diantaranya indeks Hang Seng melemah 24,52 poin (0,10 persen) ke level 23.356,99, indeks Nikkei-225 turun 278,64 poin (2,56 persen) ke level 10.600,44, dan Straits Times menguat 12,43 poin (0,39 persen) ke level 3.208,50.
(KR-ZMF/S025)
IHSG BEI ditutup naik 10,14 poin atau 0,23 persen ke posisi 4.410,96. Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 2,49 poin (0,33 persen) ke level 756,99.
"Pelaku pasar asing masih mengambil posisi beli sehingga mendorong indeks BEI menguat. Tercatat pelaku pasar asing membukukan nilai beli bersih sebesar Rp471 miliar," ujar analis Milenium Danatama Sekuritas Abidin di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan, beberapa saham yang mendorong penguatan indeks BEI di antaranya saham sektor konsumer, properti dan saham sektor perdagangan. Sementara yang menghambat penguatan indeks BEI yakni perkebunan, pertambangan, dan industri dasar.
Ia menambahkan, indeks BEI masih memiliki tren penguatan menuju level 4.400 poin, namun kekhawatiran investor lokal terhadap harga saham yang dinilai sudah tinggi dapat menahan peningkatan indeks BEI.
Menurut dia, pergerakan indeks BEI yang cenderung bergerak "sideways" karena pelaku pasar lokal menahan transaksi setelah melihat harga saham sudah tinggi.
"Beberapa pelaku pasar lokal menahan beli seiring harga saham yang dinilai sudah tinggi," kata dia.
Ia memperkirakan, indeks BEI masih memeiliki potensi penguatan pada besok (Kamis, 17/1) jika investor asing masih mengambil posisi beli. Diproyeksikan indeks akan bergerak pada kisaran 4.370-4.418 poin.
Frekuensi perdagangan saham di BEI mencapai 144.708 kali transaksi dengan volume mencapai 5,074 miliar lembar saham senilai Rp4,099 triliun. Saham yang mengalami penguatan sebanyak 130 saham, sementara yang tertekan 128 saham, dan 121 saham tidak bergerak nilainya.
Bursa regional diantaranya indeks Hang Seng melemah 24,52 poin (0,10 persen) ke level 23.356,99, indeks Nikkei-225 turun 278,64 poin (2,56 persen) ke level 10.600,44, dan Straits Times menguat 12,43 poin (0,39 persen) ke level 3.208,50.
(KR-ZMF/S025)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013
Tags: