Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Angkatan Muda Partai Golkar Yorris Raweyai menyatakan, Partai Golkar akan memberi sanksi kepada kader, terutama calon legislatif yang "hijrah" ke partai lain.
"Semua masih menyatakan masih bersedia nyaleg dari Golkar. Bila ada yang pindah ke partai lain, akan diberi sanksi. Itu namanya pengkhianat," kata Yorris usai rapat di kantor DPP Partai Golkar Jalan Anggrek Nelly, Slipi, Jakarta, Rabu.
Namun, dari 105 anggota DPR RI periode 2009-2014, hanya beberapa orang yang tidak mau menjadi calon anggota DPR RI, periode 2014-2019.
"Memang ada 3-4 orang yang sudah menyatakan tak mau dicalonkan sebagai anggota DPR RI seperti Siswono. Tapi bukan berarti Pak Sis dan yang lainnya pindah partai. Mereka tetap di Golkar. Sementara yang lain sudah mengembalikan formulir," ujar anggota Komisi I DPR RI itu.
Sedang bagi partai lain yang tak lolos verifikasi faktual dan ingin bergabung dengan Golkar dipersilahkan.
"Tapi sangat sulit jadi caleg dari Golkar kecuali kewenangan Ketum (diskresi) sebesar 5 persen. Kalau untuk memperkuat Partai Golkar, tak masalah," kata Yorris.
Rapat perdana Partai Golkar di tahun 2013 dipimpin langsung oleh Ketum Golkar, Aburizal Bakrie atau Ical, Sekjen Golkar, Idrus Marham dan sejumlah pengurus serta anggota DPR RI.
"Rapat ini membahas langkah apa yang harus dilakukan untuk menghadapi Pemilu 2014," kata Yorris.
(Zul)
Yorris: yang hijrah dari Golkar pengkhianat
16 Januari 2013 18:46 WIB
Yorris Raweyai (FOTO ANTARA)
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013
Tags: