Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis ditutup melemah di tengah ekspektasi pasar akan penahanan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Fed.

IHSG ditutup turun 55,97 poin atau 0,82 persen ke posisi 6.755,94. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 7,35 poin atau 0,78 persen ke posisi 940,15.

"Data inflasi AS memberikan peluang bagi pelaku pasar, bahwa The Fed dapat menahan suku bunga acuannya," tulis Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.

Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan pada Rabu (10/5) bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK) AS meningkat sebesar 0,4 persen pada April secara bulan ke bulan, lebih tinggi dari pertumbuhan 0,1 persen pada Maret. Ini sejalan dengan ekspektasi para ekonom.

IHK AS naik 4,9 persen secara tahun ke tahun pada April, turun dari pembacaan 5,0 persen pada Maret. Ini adalah pembacaan tahunan terkecil sejak April 2021. Para ekonom memperkirakan data yang tidak berubah.

Baca juga: IHSG berpotensi menguat terbatas usai data inflasi AS membaik

Baca juga: IHSG Kamis dibuka stagnan di posisi 6.811,91
IHK inti (tidak termasuk makanan dan energi) naik 0,4 persen pada April dalam basis bulan ke bulan, dan naik 5,5 persen dalam basis tahun ke tahun. Kedua angka tersebut sejalan dengan ekspektasi ekonom.

Menurut Biro Statistik Tenaga Kerja AS, rumah singgah merupakan penyumbang inflasi terbesar pada April.

Di sisi lain, Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas mengungkapkan terdapat sentimen dari Tiongkok yang menghentikan operasi di 32 lokasi produksi batubara di Mongolia, setelah kecelakaan yang terjadi di area penambangan batu bara pada Februari lalu.

Dibuka stagnan, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih terus bergerak di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor meningkat dimana sektor barang konsumen non primer paling tinggi yaitu 0,92 persen, diikuti sektor properti serta sektor transportasi dan logistik yang naik masing-masing 0,36 persen dan 0,25 persen.

Sedangkan mayoritas yakni delapan sektor terkoreksi dimana sektor barang baku turun paling dalam sebesar 2,46 persen, diikuti sektor energi dan sektor teknologi yang masing-masing terkontraksi 2 persen dan 0,88 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu KJEN, AMAN, RAAM, SMDM, dan HITS. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni KING, JATI, SAGE, MPXL dan IRSX.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.623.815 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 19,35 miliar lembar saham senilai Rp10,91 triliun. Sebanyak 185 saham naik, 333 saham menurun, dan 212 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 4,5 poin atau 0,02 persen ke 29.126,69, indeks Hang Seng melemah 18,41 poin atau 0,09 persen ke 19.743,79, indeks Shanghai melemah 9,6 poin atau 0,29 persen ke 3.309,55, dan indeks Straits Times turun 12,74 poin atau 0,39 persen ke 3.229,55.

Baca juga: IHSG ditutup menguat di tengah potensi gagal bayar utang pemerintah AS

Baca juga: IHSG menguat di tengah penantian rilis data inflasi AS