Solo (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surakarta menyatakan telah menerima dan lengkap pengajuan bakal calon anggota legislatif atau DPRD dari PDI Perjuangan untuk Pemilu 2024 di Kantor KPU Kota Surakarta, Jawa Tengah, Kamis.

Menurut Ketua KPU Kota Surakarta Nurul Sutarti KPU hasil dari pengajuan bakal calon untuk anggota DPRD Kota Surakarta dari PDI Perjuangan sudah dinyatakan lengkap dan diterima sebanyak 45 orang atau 100 persen termasuk 30 persen perwakilan perempuan.

Menurut Nurul setiap tiga bakal calon harus ada perwakilan perempuan dan sudah memenuhi adanya perubahan PKPU No.10 Tahun 2023, khususnya pasal 8 ayat 2 yang ada masukan dari aktivis perempuan bahwa di pasal itu ada pembulatan ke atas khusus dapil yang kursinya 11, 8 dan 7.

Namun, kata Nurul, kalau secara administrasi KPU harus melakukan secara verifikasi administrasi terlebih dahulu sesuai tahapannya. PDIP pada saat ini, baru pengajuan bakal calon dinyatakan lengkap dan diterima.

KPU Surakarta hingga hari ke-11 ini, pengajuan bakal calon anggota DPRD Kota Surakarta pada Pemilu 2024, baru ada dua partai politik yang mengajukan bakal calon pertama dari PKS statusnya sama ada lengkap dan diterima pada tanggal 8 Mei 2023. Sedangkan, yang kedua Kamis ini, dari PDIP ada lengkap dan diterima.

"Kedua partai ini, semua mengajukan 45 bakal calon atau 100 persen termasuk perwakilan 30 persen perempuan. KPU tinggal melakukan verifikasi administrasi, nanti kalau misalnya ada kekurangan, maka belum memenuhi syarat (BMS), tetapi dapat dilakukan perbaikan," katanya.

Setelah PDIP ini, KPU juga akan menerima pengajuan bakal calon dari Partai NasDem, proses juga sama dengan partai lainnya.

Baca juga: PDIP Surakarta akan masukkan Gibran sebagai juru kampanye

Sementara itu, Ketua DPC PDIP Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo mengatakan sebanyak 45 bakal calon legislatif termasuk 30 persen keterwakiolan perempuan atau 100 persen dari kursi DPRD Kota Surakarta. Bakal calon anggota DPRD Kota Surakarta saat mendaftarkan dengan naik sepeda ontel dari DPC menuju Kantor KPU dan dihadiri Kader PDIP yang juga Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka.

Rudyatmo menjelaskan PDI Perjuangan ketika mendaftarkan calon peserta pemilu selalu menggunakan tradisi adat budaya Bangsa Indonesia, salah satunya adalah wayang orang. Tujuan utamanya adalah bagaimana warga masyarakat Kota Surakarta pada khususnya ini supaya tetap mau mencintai budaya bangsanya sendiri, bukan budaya bangsa lain yang dihargai.

"Kami bersama dengan 45 bakal calon legislatif, komplit, dan 40 persen di antaranya, generasi muda yang menggunakan udeng atau ikat kepala dan pakaian lurik. Tujuannya, kader PDIP harus mempunyai integritas, kredibilitas, dan elektabilitas, serta trengginas. Artinya, itu terampil untuk berani masuk ke tempat-tempat yang biasanya tidak dimasuki, sekarang harus mampu dan mau turun ke bawah," kata Rudyatmo usai acara pengajuan bakal calon legislatif.

Menurut dia, nanti kalau sudah mempunyai integritas, kredibilitas, dan elektabilitas, jadi semua dalam satu kesatuan itu, siap untuk dipilih menjadi petugas partai.

"Petugas partai bukan jongos, bukan pesuruh, bukan petugas partai untuk mencari uang. Namun, petugas partai yang ditugasi untuk melayani masyarakat, berjuang sebuah kekuasaan untuk kesejahteraan rakyat, bukan kesejahteraan dirinya sendiri. Bakal calon menggunakan baju lurik, pesan saya harus lurus dalam pengabdian ikhlas dalam pelayanan," katanya.

Nando Marhendra Panjuto salah satu muka baru bakal calon anggota legislatif dari PDIP Dapil Kecamatan Serengan mengatakan dirinya berterima kasih karena diberikan kepercayaan sama Ketua DPC PDIP Kota Surakarta untuk pemuda maju dan mendapat kesempatan untuk meraih pemilih pemula.

"Saya anak muda harus perhatian dengan politik sekarang karena semua aspek kehidupan itu, pasti ada politiknya. Ini kesempatan untuk kawula muda bisa menjadi legislatif agar bawa banyak manfaat bagi masyarakat," kata Nando.
Baca juga: PDIP Surakarta tegaskan tidak boleh ada konvoi saat hari pencoblosan