BI Sumsel raih rekor MURI atas pembuatan pupuk arang sekam
11 Mei 2023 13:09 WIB
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan (BI Sumsel), R Erwin Soeriadimadja, menerima piagam rekor MURI melalui pembuatan pupuk organik pendukung produktivitas tani dengan alat produksi terbanyak pada ajang Pekan Daerah (PEDA) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) XV Provinsi Sumatera Selatan, Rabu. (ANTARA/HO/Humas BI-Sumsel)
OKU Timur, Sumsel (ANTARA) - Bank Indonesia Sumatera Selatan(BI Sumsel) berandil dalam pemecahan rekor MURI atas pembuatan pupuk organik pendukung produktivitas tani pada ajang Pekan Daerah (PEDA) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) XV Provinsi Sumsel.
Sertifikat Rekor MURI diterima Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan, R Erwin Soeriadimadja, atas kategori pembuatan pupuk arang sekam dan asap cair menggunakan alat produksi terbanyak.
"Kegiatan PEDA KTNA ini dalam rangka menciptakan ketahanan pangan berkelanjutan, BI Sumsel telah berkomitmen memberikan 100 unit alat pengolah pupuk organik sekam arang kepada Asosiasi Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Sumsel," kata Kepala Perwakilan BI Sumsel, Erwin Soeriadimadja dalam keterangannya, Rabu.
Penghargaan atau sertifikat MURI disampaikan langsung Direktur Operasional MURI Yusuf Ngadri disaksikan Gubernur Sumsel, H Herman Deru, pada Upacara Pembukaan Pekan Daerah (PEDA) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) XV Provinsi Sumsel, Rabu, 10 Mei 2023 di Lapangan KONI Belitang, Kabupaten OKU Timur.
Komitmen ini merupakan hasil kolaborasi BI Sumsel dengan Pemerintah Kabupaten OKU Timur dan merupakan bagian dari empat program unggulan pengendalian inflasi pangan yang diluncurkan pada soft launching Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) pada 24 Februari 2023 lalu di Palembang oleh Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia Aida S Budiman.
Program GNPIP di Sumsel sendiri turut disinergikan dengan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP), program kemandirian pangan yang dicanangkan Pemerintah Sumsel pada Desember 2021.
Mesin pengolah pupuk organik sekam arang ini tidak hanya menawarkan solusi alternatif bahan baku bagi petani di tengah tingginya harga pupuk dunia dan dampak negatif penggunaan pupuk kimia. Lebih dari itu, penggunaan mesin ini mampu mengoptimalkan kebermanfaatan sekam yang sebelumnya hanya menjadi limbah hasil panen saja. Selain digunakan sebagai pupuk, asap cair hasil pengolahan sekam juga dapat dimanfaatkan sebagai pengusir hama pertanian, termasuk sebagai pembeku getah karet.
Dalam jangka panjang, kata Erwin menyebutkan penggunaan pupuk organik dapat menjadi solusi dalam memperbaiki kondisi tanah yang pada akhirnya dapat menjaga keberlangsungan produksi pangan sehingga Sumsel , khususnya wilayah OKU Timur dapat mempertahankan gelar sebagai lumbung pangan nasional, khususnya untuk komoditas padi.
Inovasi alat pengolah pupuk organik sekam arang ini turut diapresiasi oleh Bupati OKU Timur, Lanosin Hamzah, yang mengharapkan agar inovasi ini dapat direplikasi oleh petani se-Sumsel maupun seluruh Indonesia.
“Di akhir Februari lalu, BI Sumsel telah meluncurkan program championship GNPIP yang salah satu diantaranya adalah modernisasi pertanian memperkuat Sumsel sebagai lumbung pangan nasional, dalam hal ini diwujudkan melalui pemberian bantuan 100 mesin penghasil pupuk organik. Dengan adanya bantuan ini diharapkan dapat membantu meningkatkan produktivitas petani di tengah kenaikan harga pupuk saat ini,” jelas Erwin.
Lebih lanjut Erwin menjelaskan bahwa pada kesempatan tersebut BI Sumsel juga turut menyalurkan 78.000 benih cabai merah kepada para petani guna peningkatan produksi komoditas pangan melalui gerakan tanam (gertam) yang selaras dengan GSMP.
PEDA KTNA sendiri merupakan agenda rutin yang dilaksanakan oleh KTNA se-Indonesia sebagai wadah bagi para petani-nelayan seluruh Indonesia untuk membangun sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing.
Kegiatan ini terdiri dari beberapa rangkaian acara yang berlangsung pada 10 hingga 15 Mei 2023. Selain penyaluran bantuan alat modernisasi pertanian dan penguatan gertam, BI Sumsel turut mendukung pelaksanaan kegiatan capacity building kepada petani milenial yang mengusung tema digitalisasi pertanian pada 12 Mei 2023.
Adapun pada kegiatan ini dihadirkan narasumber terkait implementasi digital farming baik di sisi hulu melalui implementasi alat sensor tanah dan cuaca untuk optimalisasi produksi pertanian, serta di sisi hilir melalui pemasaran produk pertanian melalui e-commerce.
Sementara itu Bupati OKU Timur Lanosin berharap kegiatan PEDA KTNA XV 2023 dapat mendorong minat pemuda untuk berusaha tani.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Desember 2022, Sumsel menjadi salah satu provinsi dengan angka surplus beras tertinggi. Atas prestasi ini, Gubernur Herman Deru mengapresiasi kontribusi seluruh petani di Sumsel.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah, baik di tingkat daerah maupun pusat, guna mendorong kesejahteraan petani diantaranya melalui penerbitan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) komoditas beras dan gabah, pelaksanaan program pendamping penyuluh ekonomi pertanian, serta pemberian bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) dan pupuk. Dalam sambutannya, Herman Deru menyarankan bahwa ke depan, diperlukan upaya ekstensifikasi pertanian guna menjaga produksi padi Sumsel.
GSMP juga terus digalakkan sebagai upaya mengubah mindset masyarakat yang hasilnya mulai terlihat dari level inflasi Sumsel yang berada di bawah inflasi nasional. Pada bulan April 2023, inflasi Sumsel terjaga dengan capaian sebesar 4,27 persen (yoy) atau lebih rendah dari inflasi nasional yang tercatat sebesar 4,33 persen (yoy).
Capaian ini tidak terlepas dari upaya Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Sumsel yang terus bersinergi dan berinovasi dalam menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga melalui penguatan implementasi kerangka 4K (ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga, dan komunikasi efektif) dan komitmen GNPIP Sumsel yang terus direalisasikan.
Baca juga: Ribuan perempuan berkebaya Sumsel pecahkan rekor MURI
Baca juga: BI bagikan benih cabai dukung program kemandirian pangan di Sumsel
Baca juga: BI: Program Sumsel Mandiri Pangan layak diadopsi regional Sumatera
Sertifikat Rekor MURI diterima Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan, R Erwin Soeriadimadja, atas kategori pembuatan pupuk arang sekam dan asap cair menggunakan alat produksi terbanyak.
"Kegiatan PEDA KTNA ini dalam rangka menciptakan ketahanan pangan berkelanjutan, BI Sumsel telah berkomitmen memberikan 100 unit alat pengolah pupuk organik sekam arang kepada Asosiasi Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Sumsel," kata Kepala Perwakilan BI Sumsel, Erwin Soeriadimadja dalam keterangannya, Rabu.
Penghargaan atau sertifikat MURI disampaikan langsung Direktur Operasional MURI Yusuf Ngadri disaksikan Gubernur Sumsel, H Herman Deru, pada Upacara Pembukaan Pekan Daerah (PEDA) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) XV Provinsi Sumsel, Rabu, 10 Mei 2023 di Lapangan KONI Belitang, Kabupaten OKU Timur.
Komitmen ini merupakan hasil kolaborasi BI Sumsel dengan Pemerintah Kabupaten OKU Timur dan merupakan bagian dari empat program unggulan pengendalian inflasi pangan yang diluncurkan pada soft launching Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) pada 24 Februari 2023 lalu di Palembang oleh Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia Aida S Budiman.
Program GNPIP di Sumsel sendiri turut disinergikan dengan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP), program kemandirian pangan yang dicanangkan Pemerintah Sumsel pada Desember 2021.
Mesin pengolah pupuk organik sekam arang ini tidak hanya menawarkan solusi alternatif bahan baku bagi petani di tengah tingginya harga pupuk dunia dan dampak negatif penggunaan pupuk kimia. Lebih dari itu, penggunaan mesin ini mampu mengoptimalkan kebermanfaatan sekam yang sebelumnya hanya menjadi limbah hasil panen saja. Selain digunakan sebagai pupuk, asap cair hasil pengolahan sekam juga dapat dimanfaatkan sebagai pengusir hama pertanian, termasuk sebagai pembeku getah karet.
Dalam jangka panjang, kata Erwin menyebutkan penggunaan pupuk organik dapat menjadi solusi dalam memperbaiki kondisi tanah yang pada akhirnya dapat menjaga keberlangsungan produksi pangan sehingga Sumsel , khususnya wilayah OKU Timur dapat mempertahankan gelar sebagai lumbung pangan nasional, khususnya untuk komoditas padi.
Inovasi alat pengolah pupuk organik sekam arang ini turut diapresiasi oleh Bupati OKU Timur, Lanosin Hamzah, yang mengharapkan agar inovasi ini dapat direplikasi oleh petani se-Sumsel maupun seluruh Indonesia.
“Di akhir Februari lalu, BI Sumsel telah meluncurkan program championship GNPIP yang salah satu diantaranya adalah modernisasi pertanian memperkuat Sumsel sebagai lumbung pangan nasional, dalam hal ini diwujudkan melalui pemberian bantuan 100 mesin penghasil pupuk organik. Dengan adanya bantuan ini diharapkan dapat membantu meningkatkan produktivitas petani di tengah kenaikan harga pupuk saat ini,” jelas Erwin.
Lebih lanjut Erwin menjelaskan bahwa pada kesempatan tersebut BI Sumsel juga turut menyalurkan 78.000 benih cabai merah kepada para petani guna peningkatan produksi komoditas pangan melalui gerakan tanam (gertam) yang selaras dengan GSMP.
PEDA KTNA sendiri merupakan agenda rutin yang dilaksanakan oleh KTNA se-Indonesia sebagai wadah bagi para petani-nelayan seluruh Indonesia untuk membangun sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing.
Kegiatan ini terdiri dari beberapa rangkaian acara yang berlangsung pada 10 hingga 15 Mei 2023. Selain penyaluran bantuan alat modernisasi pertanian dan penguatan gertam, BI Sumsel turut mendukung pelaksanaan kegiatan capacity building kepada petani milenial yang mengusung tema digitalisasi pertanian pada 12 Mei 2023.
Adapun pada kegiatan ini dihadirkan narasumber terkait implementasi digital farming baik di sisi hulu melalui implementasi alat sensor tanah dan cuaca untuk optimalisasi produksi pertanian, serta di sisi hilir melalui pemasaran produk pertanian melalui e-commerce.
Sementara itu Bupati OKU Timur Lanosin berharap kegiatan PEDA KTNA XV 2023 dapat mendorong minat pemuda untuk berusaha tani.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Desember 2022, Sumsel menjadi salah satu provinsi dengan angka surplus beras tertinggi. Atas prestasi ini, Gubernur Herman Deru mengapresiasi kontribusi seluruh petani di Sumsel.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah, baik di tingkat daerah maupun pusat, guna mendorong kesejahteraan petani diantaranya melalui penerbitan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) komoditas beras dan gabah, pelaksanaan program pendamping penyuluh ekonomi pertanian, serta pemberian bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) dan pupuk. Dalam sambutannya, Herman Deru menyarankan bahwa ke depan, diperlukan upaya ekstensifikasi pertanian guna menjaga produksi padi Sumsel.
GSMP juga terus digalakkan sebagai upaya mengubah mindset masyarakat yang hasilnya mulai terlihat dari level inflasi Sumsel yang berada di bawah inflasi nasional. Pada bulan April 2023, inflasi Sumsel terjaga dengan capaian sebesar 4,27 persen (yoy) atau lebih rendah dari inflasi nasional yang tercatat sebesar 4,33 persen (yoy).
Capaian ini tidak terlepas dari upaya Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Sumsel yang terus bersinergi dan berinovasi dalam menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga melalui penguatan implementasi kerangka 4K (ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga, dan komunikasi efektif) dan komitmen GNPIP Sumsel yang terus direalisasikan.
Baca juga: Ribuan perempuan berkebaya Sumsel pecahkan rekor MURI
Baca juga: BI bagikan benih cabai dukung program kemandirian pangan di Sumsel
Baca juga: BI: Program Sumsel Mandiri Pangan layak diadopsi regional Sumatera
Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023
Tags: