Bantul razia elpiji tiga kilogram di luar rayon
Pekerja menyusun tabung gas elpiji 3 kilogram untuk disalurkan kepada para masyarakat di sejumlah titik yang mengalami kelangkaan elpiji, Bandung, Jawa Barat, Kamis (31/5). Untuk mengatasi kelangkaan elpiji 3 kilogram, Pertamina Area Bandung menyisir agen dan pangkalan elpiji di empat wilayah, yakni Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi dan Kab. Bandung Barat. Dalam kegiatan ini Pertamina menyalurkan sebanyak 18.000 tabung elpiji. Penyebaran 18 ribu tabung itu merupakan bagian dari extra dropping yang dilakukan untuk menutup kekurangan pasokan elpiji 3 kilogram di sejumlah wilayah. (FOTO ANTARA/Agus Bebeng)
"Razia tersebut merupakan bagian dari upaya kami untuk meminimalisir peredaran tabung elpiji dari luar rayon yang kemungkinan tidak resmi atau ilegal," kata Kasi Pengembangan Perdagangan Dalam dan Luar Negri, Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Bantul, Subaryata di Bantul, Rabu.
Menurut dia, razia elpiji ukuran tiga kilogram luar rayon ini sesuai hasil keputusan rapat yang melibatkan PT Pertamina, Hiswana Migas dan dinas terkait di masing-masing Kabupaten dan Kota se-DIY pada 9 Januari lalu.
"Masing-masing Kabupaten dan Kota diminta melakukan pantauan di lapangan. Jika ditemukan tabung elpiji bukan rayonnya, maka dinas berhak untuk menyetop dan mengamankan sebagai sampel," katanya.
Menurut dia, meski belum bisa menyebutkan kapan akan mulai razia, namun pihaknya merencanakan pada Februari mendatang dan akan dilakukan sebulan sekali, dengan mengamankan tabung elpiji yang tutupnya bukan warna cokelat.
"Tutup warna cokelat resmi untuk Bantul, sehingga selain warna itu tidak resmi atau dari luar rayon. Sasaran yang dirazia difokuskan dipangkalan, namun tidak menutup kemungkinan di toko atau warung yang jual elpiji," katanya.
Menurut dia, jika dijumpai ada pangkalan yang mengedarkan tabung elpiji tiga kilogram dari luar rayon maka bisa terkena sanksi berupa teguran bahkan sampai pencabutan usaha karena dinilai melanggar.
"Sebenarnya peredaran tabung elpiji dari luar rayon bisa membantu ketika terjadi kekurangan elpiji di Bantul, namun disisi lain bisa merugikan masyarakat karena kan isinya tidak menjamin, dan bisa saja tidak memenuhi standar mutu atau SNI," katanya.
Menurut dia, peredaran tabung elpiji dari luar rayon kemungkinan bisa berasal dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Kulon Progo dan Sleman, akan tetapi pihaknya tidak membantah kemungkinan ada tabung yang seharusnya untuk wilayah Bantul namun beredar di luar Bantul.
"Masuknya tabung elpiji dari luar rayon Bantul memang sudah terjadi tahun lalu, akibat kelebihan kuota di wilayah lain, namun belum ada tindakan, dan mulai 2013 ini kami diminta untuk melakukan pemeriksaan," katanya.
Menurut dia, pada 2013 Bantul akan menerima tambahan kuota elpiji tiga kilogram sekitar 11,5 persen per hari dari kuota awal sebanyak 15.506 tabung, sehingga menjadi sebanyak 17.367 tabung elpiji per hari.
"Tambahan kuota mulai direalisasikan Februari nanti. Pengajuan tambahan ini selain untuk mengantisipasi masuknya elpiji dari luar rayon juga untuk mencukupi kebutuhan, karena idealnya untuk Bantul mencapai 20.000 tabung perhari," katanya. (ANT)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013