SEA Games 2023
Komang kalah, bulu tangkis Indonesia tertinggal 0-1 dari Thailand
11 Mei 2023 11:33 WIB
Komang Ayu Cahya Dewi menyumbang poin pertama setelah mengalahkan wakil Kamboja Phon Chenda dengan skor 21-4, 21-4 di Morodok Techo Badminton Hall, Phnom Penh, Selasa (9/5/2023). Kemenangan tersebut turut mengantarkan Indonesia melaju ke semifinal. (ANTARA/HO-PBSI)
Phnom Penh, Kamboja (ANTARA) - Indonesia tertinggal 0-1 dari Thailand dalam final beregu putri bulu tangkis SEA Games 2023 Kamboja setelah tunggal pertama Komang Ayu Cahya Dewi kalah dari Lalinrat Chaiwan dua gim langsung 19-21 dan 17-21 di Morodok Stadium Phnom Penh, Kamis.
Meskipun hanya berlangsung dua gim, pertandingan di tunggal pertama itu berlangsung relatif seimbang. Komang sempat unggul hingga 8-2 melalui permainan reli yang memaksa Chaiwan melakukan kesalahan sendiri.
Namun setelah itu, Chaiwan mengubah strategi dengan lebih berani menurunkan bola. Dropshot tajam dan permainan net tipisnya kerap menyulitkan Komang dan berbuah poin hingga bisa menyamakan kedudukan di 10-10.
Komang sempat kembali unggul 3 angka, tapi Chaiwan kembali mengejar hingga unggul 19-16. Indonesia sempat menyamakan menjadi 19-19. Sayang di dua poin terakhir pukulan Komang melebar dan sebuah smash lurus Chaiwan menutup gim pertama 21-19.
Baca juga: Bulu tangkis beregu putra dan putri Indonesia jaga asa kawinkan emas
Berbeda dengan gim pertama, di gim kedua Komang selalu tertinggal dalam pengumpulan angka. Variasi dropshot dan smash membuat Chaiwan unggul hingga 12-6.
Komang berusaha tampil lebih rapi dan mampu memperpendek selisih menjadi 13-16. Setelah itu terjadi pengumpulan angka silih berganti dan sebuah bola tanggung Komang dimanfaatkan dengan baik oleh Chaiwan untuk menutup gim kedua dengan skor 21-17.
Tentang kekalahannya itu, Komang mengatakan bahwa pola permainannya sudah bisa dibaca Chaiwan sehingga pemain Thailand itu bisa mengantisipasi pukulan-pukulannya.
"Hari ini saya merasa sudah mengeluarkan semua yang saya bisa. Tipe permainan saya dan tipe permainan dia itu masuk, saya kan tipenya menyerang sementara dia mainnya bola-bola drive cepat. Jadi apa yang saya lakukan, dia malah suka," kata Komang.
Baca juga: Bulu tangkis beregu putri Indonesia ke final usai bungkam Filipina 3-0
Baca juga: Mengasah mental pebulu tangkis muda melalui kejuaraan beregu
Meskipun hanya berlangsung dua gim, pertandingan di tunggal pertama itu berlangsung relatif seimbang. Komang sempat unggul hingga 8-2 melalui permainan reli yang memaksa Chaiwan melakukan kesalahan sendiri.
Namun setelah itu, Chaiwan mengubah strategi dengan lebih berani menurunkan bola. Dropshot tajam dan permainan net tipisnya kerap menyulitkan Komang dan berbuah poin hingga bisa menyamakan kedudukan di 10-10.
Komang sempat kembali unggul 3 angka, tapi Chaiwan kembali mengejar hingga unggul 19-16. Indonesia sempat menyamakan menjadi 19-19. Sayang di dua poin terakhir pukulan Komang melebar dan sebuah smash lurus Chaiwan menutup gim pertama 21-19.
Baca juga: Bulu tangkis beregu putra dan putri Indonesia jaga asa kawinkan emas
Berbeda dengan gim pertama, di gim kedua Komang selalu tertinggal dalam pengumpulan angka. Variasi dropshot dan smash membuat Chaiwan unggul hingga 12-6.
Komang berusaha tampil lebih rapi dan mampu memperpendek selisih menjadi 13-16. Setelah itu terjadi pengumpulan angka silih berganti dan sebuah bola tanggung Komang dimanfaatkan dengan baik oleh Chaiwan untuk menutup gim kedua dengan skor 21-17.
Tentang kekalahannya itu, Komang mengatakan bahwa pola permainannya sudah bisa dibaca Chaiwan sehingga pemain Thailand itu bisa mengantisipasi pukulan-pukulannya.
"Hari ini saya merasa sudah mengeluarkan semua yang saya bisa. Tipe permainan saya dan tipe permainan dia itu masuk, saya kan tipenya menyerang sementara dia mainnya bola-bola drive cepat. Jadi apa yang saya lakukan, dia malah suka," kata Komang.
Baca juga: Bulu tangkis beregu putri Indonesia ke final usai bungkam Filipina 3-0
Baca juga: Mengasah mental pebulu tangkis muda melalui kejuaraan beregu
Pewarta: Dadan Ramdani
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2023
Tags: