Jakarta (ANTARA) - Direktur Bisnis PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) Reza Febriano menyampaikan bahwa ada sekitar kenaikan 4 persen trafik selama periode arus mudik dan balik pada Lebaran 2023/1444 Hijriah.

Tercatat ada sekitar 1,9 juta kendaraan yang melakukan perjalanan mudik antara H-10 hingga H-2 Lebaran, dan 2,06 juta kendaraan yang melakukan arus balik.

“Jadi secara total, hampir kurang lebih selama periode mudik dan balik kendaraan, kendaraan yang melintas selama periode mudik balik lebaran tahun 2023, ini ada sekitar hampir 4 juta kendaraan,” kata Reza dalam konferensi pers secara virtual, Jakarta, Rabu.

Baca juga: Jasa Marga cetak laba bersih Rp2,75 triliun pada 2022

Perhitungan jumlah kendaraan terlihat dari 4 Gerbang Tol (GT) utama JSMR. Mulai dari GT Cikupa di sisi barat, GT Ciawi di sisi selatan, dan ruas Trans-Jawa di sisi timur yang terbagi lagi ke arah timur dan arah selatan.

Untuk arah timur di GT Trans-Jawa, ada sekitar 60 persen kendaraan menuju arah tersebut. “Dari 60 persen itu terbagi lagi, ada yang menuju ke arah Jawa Tengah, Semarang, kemudian terbagi juga ke arah Purbaleunyi (di Jawa Barat),” ucapnya.

Berdasarkan hasil evaluasi, ada tolak ukur yang dilakukan dalam melakukan penilaian terhadap perjalanan arus mudik dan balik, yakni dari sisi kecepatan kendaraan dan waktu tempuh.

Melihat dari sisi waktu tempuh, tahun ini kendaraan membutuhkan waktu 6 jam untuk melakukan perjalanan khususnya pada saat mudik ke arah Semarang (Jawa Tengah) menuju ke arah Jakarta. Waktu jarak tempuh itu menurun dari tahun sebelumnya yang selama 7 jam.

“Jadi, kedua tolak ukur ini mengalami peningkatan, baik itu dari sisi waktu tempuh maupun juga dari kecepatan kendaraan, sehingga dapat disampaikan bahwa secara umum arus mudik dan arus balik selama periode 2023 ini berlangsung lebih lancar dibandingkan dengan periode-periode sebelumnya,” ungkap Direktur Bisnis JSMR.

Salah satu yang membantu menurunkan lama waktu jarak tempuh karena aplikasi Jasa Marga Integrated Digital Map yang berbasis artificial intelligence digunakan dalam pengambilan keputusan pada saat periode arus mudik dan balik.

Aplikasi tersebut digunakan sebagai decision support system yang dianggap sangat membantu pihak kepolisian dalam menentukan rekayasa lalu lintas yang akan dilakukan, karena berbasis data real time online.

“Untuk ke depan, mungkin fitur-fitur yang nanti ada di aplikasi yang mendukung terkait decision support system ini akan terus dikembangkan,” ujar dia.

Baca juga: Jasa Marga: Diskon tarif tol efektif pecahkan kepadatan arus milir