Labuan Bajo (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Tbk untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat termasuk memperbaiki kualitas keamanan IT agar gangguan terhadap aplikasi atau mobile banking dan jaringan BSI tidak terulang kembali.

"Tentu tidak cukup keberpihakan, tidak cukup juga kinerja yang makin bagus, tetapi pelayanan yang harus ditingkatkan," kata Erick di Cafe dan Money Changer Marina Bay, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (10/5).

Menteri Erick mengatakan BSI merupakan tonggak bersejarah dalam perbankan nasional. Hasil merger terbukti membawa BSI ke peringkat enam perbankan di Indonesia. Dia meyakini BSI akan dapat menjadi bank nomor lima di Indonesia.

Menteri BUMN menyampaikan gangguan yang terjadi merupakan bagian dari proses transisi perbaikan sistem IT BSI. Kendati demikian, Erick tak menampik terjadinya serangan terhadap sistem IT BSI.

"Ada serangan, saya bukan ahlinya. Disebutkan ada tiga poin apalah itu sehingga mereka down hampir satu hari. Saya pantau Pak Dirut dan timnya ada di sana dan terbukti kemarin pagi atau sore kalau tidak salah, sistem ATM-nya mulai jalan," ucap Erick.

Erick menyampaikan perbaikan sistem IT merupakan bagian dari transformasi BUMN dan dia optimistis manajemen BSI dapat meningkatkan keamanan dan layanannya.

Sebelum terjadinya gangguan pada jaringan BSI, Erick telah bertemu dengan Direktur Utama BSI Hery Gunardi pada tiga hari lalu. Hery, ucap Erick, bahkan menyampaikan soal rencana dan strategi pengembangan IT BSI.

"Pak Tiko (Wamen BUMN) akan roadshow mengenai BSI. Saya pun ke Doha (Qatar) nanti malam ketemu beberapa investor dari Qatar, kita coba perkuat basis pendanaan di BSI," demikian Menteri BUMN.

Baca juga: OJK: Permasalahan layanan BSI murni kendala teknis
Baca juga: AFPI berharap Erick Thohir dapat mensinergikan BSI dan fintech syariah
Baca juga: BSI catatkan "fee based income" Rp64 miliar pada awal 2023
Baca juga: BSI peroleh laba bersih Rp1,46 triliun selama kuartal I/2023