Soal kerjaan, mahasiswa China pilih stabilitas ketimbang fleksibilitas
10 Mei 2023 15:27 WIB
Para pencari kerja memadati expo lowongan kerja yang digelar di satu tempat di China. Satu suvei menyebutkan bahwa para mahasiswa China yang akan lulus menunjukkan preferensi untuk pekerjaan yang stabil dan mayoritas di perusahaan milik negara. ANTARA/Xinhua.
Beijing (ANTARA) - Kalangan mahasiswa China yang akan lulus semakin menunjukkan preferensi untuk memilih pekerjaan yang stabil dan mayoritas adalah perusahaan-perusahaan milik negara, demikian dilansir China Daily pada Rabu (10/5).
Mengutip sebuah laporan yang dirilis di portal rekrutmen Zhaopin, surat kabar itu mengatakan bahwa sebagian besar mahasiswa yang disurvei lebih menyukai pekerjaan yang stabil di perusahaan terbaik swasta atau milik negara ketimbang lowongan pekerjaan yang fleksibel lantaran sering dianggap penuh dengan ketidakpastian.
Perusahaan besar dan menengah tetap menjadi pilihan utama di pasar kerja, sementara sekitar 26 persen responden bersedia bekerja di perusahaan kecil dan mikro.
Menurut survei, meskipun sarjana mendominasi mayoritas pencari kerja, perekrut lebih condong ke pascasarjana dan mereka yang memiliki gelar doktor.
Pada pertengahan April, sekitar 47,5 persen dari mahasiswa sarjana yang disurvei telah mendapatkan tawaran pekerjaan, tulis surat kabar tersebut seraya menambahkan bahwa sekitar 54,4 persen lulusan kejuruan dan 56,7 persen lulusan dengan gelar magister atau doktoral memiliki tawaran pekerjaan pada saat itu.
Surat kabar itu selanjutnya menjelaskan bahwa kurangnya keahlian yang dibutuhkan dan kurangnya kemauan untuk mengambil posisi teknis di perusahaan adalah alasan mengapa lulusan sarjana cenderung mendapatkan lebih sedikit tawaran pekerjaan.
Mengutip sebuah laporan yang dirilis di portal rekrutmen Zhaopin, surat kabar itu mengatakan bahwa sebagian besar mahasiswa yang disurvei lebih menyukai pekerjaan yang stabil di perusahaan terbaik swasta atau milik negara ketimbang lowongan pekerjaan yang fleksibel lantaran sering dianggap penuh dengan ketidakpastian.
Perusahaan besar dan menengah tetap menjadi pilihan utama di pasar kerja, sementara sekitar 26 persen responden bersedia bekerja di perusahaan kecil dan mikro.
Menurut survei, meskipun sarjana mendominasi mayoritas pencari kerja, perekrut lebih condong ke pascasarjana dan mereka yang memiliki gelar doktor.
Pada pertengahan April, sekitar 47,5 persen dari mahasiswa sarjana yang disurvei telah mendapatkan tawaran pekerjaan, tulis surat kabar tersebut seraya menambahkan bahwa sekitar 54,4 persen lulusan kejuruan dan 56,7 persen lulusan dengan gelar magister atau doktoral memiliki tawaran pekerjaan pada saat itu.
Surat kabar itu selanjutnya menjelaskan bahwa kurangnya keahlian yang dibutuhkan dan kurangnya kemauan untuk mengambil posisi teknis di perusahaan adalah alasan mengapa lulusan sarjana cenderung mendapatkan lebih sedikit tawaran pekerjaan.
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023
Tags: